AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Mahasiswa Program Studi Agribisnis yang mengikuti mata kuliah Dasar Agronomi tengah melaksanakan pengamatan lapangan terhadap penggunaan pupuk kompos untuk tanaman hortikultura di lahan praktikum. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kompos yang paling efektif dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Pengamatan dilakukan selama empat minggu, dengan penambahan pupuk kompos yang berbeda setiap minggu. Pada minggu pertama, mahasiswa memberikan 1 kg pupuk kompos per bedengan sebagai perlakuan awal. Kemudian, pada Selasa, 10 Juni 2025 (minggu kedua), dosis ditingkatkan menjadi 2 kg per bedengan.
Pengamatan akan terus dilakukan hingga minggu keempat, dan mahasiswa mencatat data secara rutin terkait perkembangan tanaman, perubahan struktur tanah, serta respon visual tanaman terhadap pemberian kompos. Data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk melihat hubungan antara dosis pupuk dan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif maupun kualitatif.
“Kami ingin mengetahui berapa dosis ideal yang mampu memberikan hasil terbaik. Ini penting sebagai bekal kami saat terjun langsung ke praktik pertanian nanti,” ungkap salah satu mahasiswa peserta praktikum.
Dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi menyampaikan bahwa kegiatan ini juga melatih mahasiswa dalam menyusun percobaan sederhana di lapangan, sekaligus membiasakan mereka dengan metode observasi, pencatatan data, dan analisis hasil.
“Praktikum ini bukan hanya belajar memberikan pupuk, tapi juga belajar berpikir kritis, teliti, dan memahami proses ilmiah dalam pertanian,” jelas beliau.
Dengan kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami pentingnya dosis pemupukan yang tepat dalam mendukung pertanian berkelanjutan, khususnya dalam konteks penggunaan pupuk organik ramah lingkungan seperti kompos. (asp)