AJATAPPARENG.ONLINE, MAROS – Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) dan Balai Perakitan dan Modernisasi Tanaman Serealia (BRMP Serealia) Maros memperkuat komitmen kolaboratif mereka melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MoA), yang berlangsung di Kantor BRMP Serealia, Maros.
Penandatanganan ini menandai kelanjutan kerja sama strategis dalam penguatan tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Fokus utama kerja sama tertuju pada pengembangan tanaman serealia yang menjadi bagian penting dari strategi ketahanan pangan nasional.
MoU ditandatangani secara hybrid. Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si, hadir secara daring, sementara Kepala BRMP Serealia, Dr. Amin Nur, S.P., M.Si, hadir langsung memimpin penandatanganan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FAST) UMS Rappang, Reza Asra, S.TP., M.P, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama FAST, Muh. Irwan, S.Pt., M.Si, serta Ketua Program Studi Agroteknologi, Trisnawaty AR, S.P., M.Si. Dari pihak BRMP turut hadir sejumlah pejabat struktural yang menunjukkan dukungan penuh terhadap agenda kolaborasi ini.
Dalam sambutannya, Prof. Jamaluddin Ahmad mengapresiasi kesinambungan kemitraan antara UMS Rappang dan BRMP Serealia. “Kami melihat kerja sama ini bukan hanya formalitas, tetapi sebagai jembatan penguatan kapasitas institusi dalam mendukung kemandirian pangan Indonesia, khususnya di sektor serealia,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Amin Nur menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga riset dan institusi pendidikan tinggi. “Inovasi dalam pertanian tidak bisa berdiri sendiri. Kemitraan seperti ini penting untuk menjawab tantangan pangan ke depan, melalui riset aplikatif dan implementasi di masyarakat,” katanya.
Penandatanganan MoU dan MoA ini diharapkan menjadi katalisator berbagai program kolaboratif, termasuk penelitian bersama, program magang mahasiswa, pengembangan varietas unggul baru, hingga pendampingan masyarakat petani di wilayah Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ini mencerminkan semangat kedua institusi dalam membangun pertanian berkelanjutan dan memperkuat peran pendidikan tinggi dalam pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global di masa mendatang. (asp)