AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah dengan mendorong tumbuhnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Langkah strategis ini diwujudkan melalui Program Mencetak 1.000 Pengusaha Parepare, yang menjadi salah satu program unggulan dalam membangun ekonomi rakyat yang tangguh, inklusif, dan berkeadilan sosial.
Pada tahun pertama pelaksanaannya, Pemkot Parepare menargetkan 250 pengusaha baru, dan hingga pertengahan tahun 2025, tercatat sudah 150 peserta yang mengikuti pelatihan dasar kewirausahaan.
Pelatihan tersebut fokus membangun mindset kewirausahaan yang kreatif dan adaptif, sekaligus memberikan pendampingan peningkatan keterampilan (skill) serta akses ke jaringan pasar agar usaha mereka dapat tumbuh berkelanjutan.
Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menegaskan bahwa program pemberdayaan ini dijalankan secara egaliter dan terbuka bagi seluruh warga tanpa diskriminasi.
“Siapa pun warga Parepare yang memiliki semangat untuk berusaha, berhak mendapat kesempatan yang sama. Pemerintah hadir untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” tegas Tasming, Selasa (21/10/2025).
Program 1.000 Pengusaha Parepare mendapat dukungan lintas sektor, di mana Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pariwisata, Bappeda, serta seluruh SKPD bersinergi bersama berbagai mitra strategis.
Dukungan konkret juga datang dari berbagai pihak:
Perbankan lokal membuka akses pembiayaan mikro dan literasi keuangan.
Rumah BUMN Telkom memperkuat kemampuan pelaku usaha di bidang digital marketing.
Rumah Olahan Kopi PLN menjadi wadah pembelajaran ekonomi kreatif berbasis komunitas kopi lokal.
Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) turut berkontribusi melalui program pengabdian masyarakat yang fokus pada literasi keuangan dan manajemen usaha digital.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta di Parepare memperluas pelatihan teknis dan kewirausahaan berbasis industri serta mendukung program On the Job Training (OJT) dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Yang menarik, sejumlah retail modern di Parepare juga menunjukkan keberpihakan nyata kepada pelaku UMKM lokal. Mereka menyediakan kontainer usaha dan ruang promosi khusus bagi alumni program “Parepare Keren” serta pelaku UMKM binaan pemerintah daerah. Langkah ini tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga membantu pelaku usaha memahami standar kemitraan dengan industri retail nasional.
Selain itu, Pemkot Parepare terus menghadirkan berbagai event ekonomi rakyat seperti Car Free Night (CFN), Car Free Day (CFD), Festival Salo Karajae, dan Ramadhan Fair. Event-event tersebut menjadi ruang terbuka bagi para pelaku UMKM — mulai dari penjual kuliner kaki lima hingga perajin kreatif — untuk memperkenalkan produk mereka langsung kepada masyarakat.
Dengan sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, BUMN, perbankan, LPK swasta, dan retail modern, Kota Parepare kini tumbuh sebagai Kota UMKM Tangguh dan Berdaya Saing. Pemerintah memastikan setiap warga memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan menjadi bagian dari penggerak utama ekonomi daerah. (adv)

















