AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Menanggapi keprihatinan para petani akan harga gabah yang mengalami penurunan, Komisi II DPRD Sidrap langsung melakukan tindakan cepat dengan koordinasi ke Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Sulawesi Selatan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sidrap, H. Bahrul Appas, mencatat penurunan harga gabah yang signifikan di lapangan. Banyak petani khawatir harga gabah bisa turun hingga angka Rp 5.000.
“Kami langsung mengagendakan pertemuan dengan Kanwil Bulog untuk membahas penetapan harga yang lebih layak bagi petani,” jelas H. Bahrul Appas.
Setelah pertemuan di Kanwil Bulog, pada Rabu, 17 April 2024, H. Bahrul Appas langsung turun menemui petani. Dari hasil peninjauan, dia menemukan kenaikan harga gabah dari Rp 5.700 menjadi antara Rp 6.000 hingga Rp 6.200.
Namun, menurut petani, harga tersebut masih jauh dari ideal. Kerugian akibat serangan hama penyakit pada padi berdampak langsung pada hasil dan biaya produksi.
“Harga yang ideal menurut petani adalah minimal Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram. Karena padi yang mereka tanam banyak terserang hama penyakit,” ungkapnya.
Legislator dari Partai NasDem ini berharap pihak terkait dan pemerintah dapat turut menjaga stabilitas harga gabah.
Sehingga petani di Sidrap akan lebih bersemangat dalam menanam padi di masa depan.
“Petani berharap harga gabah bisa dinaikkan lagi mengingat banyak padi mereka yang terserang hama penyakit,” pungkasnya. (asp)