AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, (DPRD) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Penanganan Covid-19 di Kantor DPRD Sidrap, Senin, (11/5/2020).
Agenda RDP ini membahas soal penanganan Covid-19 yang dipimpin langsung langsung oleh Ketua DPRD Sidrap, H Ruslan dan bertujuan untuk mencari tahu progres penanganan covid 19 di Sidrap.
Di hadapan DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Dr Irwansyah melaporkan bahwa kondisi Pasien Covid-19 hingga saat Orang Dalam Pemantuan (ODP) sudah menurun.
Begitupun untuk pasien dalam pengawasan yang sejak 30 Maret 2020 sudah melandai. Sementara, Pasien positif Covid-19, sejak 5 April 2020 puncaknya 7 Orang dan terakhir 28 April 2020 Pasien Covid-19 sebanyak 4 Orang.
“Perlu diketahui bahwa meski Penanganan Covid-19 sudah kita tangani, kita namun ini masih diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian,” katanya.
Sebab, ada masyarakat Sidrap yang perantau yang jumlahnya besar, sekira 4.042 orang yang harus dilakukan pemantauan.
“Teman-teman Medis, TNI-Polri dan Pemerintahan Kecamatan telah melakukan pemantauan, 3021 orang itu sudah dianggap aman dari Pemantauan,” kata Irwansyah.
Sisanya, tim gugus masih melalukan pemantauan terhadap kondisi 1.021 orang pendatang.
“Jumlah terakhir ini masih perlu kita lakukan pengawasan dan Pemantuan. Untuk memaksimal hal ini perlu dilakukan Rapid Test Massal sehingga mata rantai Covid-19 bisa teratasi dengan cepat,” katanya.
“Kita harus fokus melakukan Rapid Test lebih awal terhadap 1.021 orang ini lebih awal sehingga penanganan Covid-19 ini bisa kita atasi dengan cepat,” tambah Irwansyah.
Sementara Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah, H Siara Barang, menyampaikan bahwa khusus penanganan covid 19 di Sidrap, pihaknya sudah menghabiskan Rp1,6 Miliar.
Kendati tak dirinci, Siara Barang menyebut dana itu termasuk dana luntuk tim medis seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Nu’man dan Nene Mallomo, Posko Tim Covid-19 di Badan Penanggulan Bencana Daerah. (asp/ajp)