Menu

Mode Gelap
Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak Komjen Pol Yusuf Manggabarani, Jenderal Pemberani Asal Makassar Wafat Yuk Liburan dan Staycation Asik di Harper Perintis Makassar Jamaah Haji Bergerak dari Madinah ke Mekkah, PPIH Terus Tingkatkan Pelayanan

Ajatappareng · 2 Mei 2025 05:19 WIB ·

CJH Tertua Sulsel Asal Pinrang Berusia 102 Tahun, Sulaeman: Bersyukur, Dikasi’ Bonus Umur untuk Berhaji


 Calon Jamaah Haji (JCH) tertua Sulawesi Selatan, Sulaeman Rotte Bagulu saat berada di rumahnya di Bacukiki, Kabupaten Pinrang bersiap berangkat haji, Kamis (1/5/2025). Sulaeman berangkat haji di usia 1 abad lebih.  Perbesar

Calon Jamaah Haji (JCH) tertua Sulawesi Selatan, Sulaeman Rotte Bagulu saat berada di rumahnya di Bacukiki, Kabupaten Pinrang bersiap berangkat haji, Kamis (1/5/2025). Sulaeman berangkat haji di usia 1 abad lebih.

AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG –– Suasana haru terlihat di raut wajah Sulaeman Rotte Bagulu, seorang calon jemaah haji (CJH) asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia akan meninggalkan tanah kelahirannya di Bacukiki, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang untuk menunaikan ibadah haji.

Sulaeman nampak tak mampu menahan tangisnya saat akan berpisah dengan keluarga untuk berangkat ke tanah suci. “InsyaAllah, doakan ka semua,” katanya pelan kepada Ernawati, sang anak bungsu.

Sulaeman akan berangkat ke tanah suci setelah masuk dalam 368 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diberangkatkan ke Kota Makassar pada Kamis (1/5/2025).

Lahir pada 31 Desember 1922, Sulaeman tahun ini berusia 102 tahun dan tercatat sebagai calon jemaah haji tertua di Sulawesi Selatan. Umurnya bahkan lebih tua dari Bendungan Benteng Pinrang yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1936.

Impian Sulaeman untuk berhaji tidak datang tiba-tiba. Sulaeman telah menabung lama dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil kebun miliknya. Prosesnya butuh waktu tujuh tahun. Di tengah keterbatasan, ia tetap bertahan dengan harapan. “Tujuh tahun. Cepat karena tua mo’. Biayanya dari hasil kebun itu dikumpul-kumpulkan, ada juga dibantu sama anak-anak,” ungkap Sulaeman seperti dirilis Tribun-Timur.com.

Walau Sulaeman tak pernah sekolah serta tak bisa membaca dan menulis, namun ia mampu menghafal surah-surah pendek. “Bagaimana bisa membaca menulis orang tidak pernah sekolah. Kalau mengaji surah yang dihafal saja,” tuturnya.

Di usianya yang sudah melewati satu abad, kondisi fisik Sulaeman mengejutkan banyak orang. Penglihatan dan pendengarannya masih baik. Ia bahkan masih aktif ke kebun, meski tidak sesering dulu. “Alhamdulillah, masih penglihatan bagus, pendengaran juga,” ujarnya sembari tersenyum.

Baginya, diam di rumah justru membuat tubuh terasa sakit. Maka berkebun, menyemprot tanaman, tetap menjadi rutinitas ringan yang dijalani sesekali. Ia merasa sehat selama terus bergerak. “Justru sakit kalau cuma di rumah. Biasa satu dua kali ke kebun, massempro’ (menyemprot),” katanya diselingi senyuman.

“Tidak pernah masuk rumah sakit, tidak. Itu masuk rumah sakit mungkin kalau menjenguk saudara atau anak. Penyakit cuma tensi biasa naik (tekanan darah tinggi),” sambungnya.

Bagi Sulaeman, kesempatan ini adalah anugerah besar. Bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi penutup indah dari perjalanan hidup yang panjang. “Bersyukur masih diberi kesempatan, dikasi bonus umur selesaikan semua perintah Allah,” ucapnya.

Ia sadar usianya tak muda lagi. Tapi semangatnya menyaingi mereka yang puluhan tahun lebih muda. Nantinya, tengah kerumunan calon jemaah haji di tanah suci, Sulaeman akan berdiri sebagai simbol keteguhan untuk menjalankan perintah Allah. Sebelum berangkat, Sulaeman tak meminta banyak. Hanya satu harapan sederhana namun penuh makna. “Sehat-sehat sampai di sana, selesaikan semuanya (rukun). Pulang ke sini sampai selamat sehat-sehat,” harap Sulaeman yang diamini keluarga. (*spa)

 

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Disebut Rentenir oleh Risna, Begini Jawaban Hj Idha

24 Mei 2025 - 07:00 WIB

Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta

23 Mei 2025 - 15:03 WIB

Pj Sekda Paparkan Komitmen Nyata di Uji Publik Keterbukaan Informasi

23 Mei 2025 - 10:39 WIB

Petugas Haji Indonesia Sukses Atasi Penumpukan Koper Jemaah di Makkah

23 Mei 2025 - 00:54 WIB

Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak

22 Mei 2025 - 08:41 WIB

Rentenir Meresahkan, Pinjam Rp10 Juta Bayar Rp18 Juta Sebulan

22 Mei 2025 - 08:07 WIB

Trending di Fokus