AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Sebagian besar pasokan beras untuk Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selama ini berasal dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Kondisi tersebut mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kaltara melakukan kunjungan dan pemantauan langsung ke daerah produsen pada Kamis (11/12/2025).
Kunjungan kerja tersebut dipimpin Kepala Disperindag Kaltara, Hasriyani, didampingi Kepala Bidang Perdagangan, Hadmirah. Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, di Ruang Kerja Bupati Sidrap.
Turut hadir mendampingi Wabup Sidrap, Kadisdagrin Muhammad Fajrin Salam, Kadisnakkan Ahmad Dollah, Kabag Kerja Sama Andi Besse, Kabid Tanaman Pangan DTPHPKP Arif Gunawan, Kabid Penyuluh DTPHPKP Muhammad Zainal, Kabid Pengembangan Perdagangan Irwin Hatibu, serta Ketua Perpadi Sidrap Hasnawi Wahid.
Dalam pertemuan tersebut, Hasriyani menjelaskan bahwa pemantauan langsung diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan beras ke Kaltara, mengingat Sidrap merupakan pemasok utama. Ia menyebutkan harga beras di Kaltara saat ini berada pada kisaran Rp16.000–Rp17.000 per kilogram. Temuan dari lapangan di Sidrap, lanjutnya, akan menjadi acuan dalam evaluasi harga di wilayah Kaltara.
“Setelah melihat kondisi di produsen, kami ingin memastikan apakah penerapan harga perlu disesuaikan dengan biaya distribusi dan kondisi pasar,” ujarnya.
Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa Sidrap sebagai lumbung beras siap memperkuat kerja sama antar daerah, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan beras Kaltara.
“Pemerintah daerah bersama Perpadi dan masyarakat Sidrap siap mendukung pasokan sesuai kapasitas produksi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Perpadi Sidrap, Hasnawi Wahid, menegaskan komitmen menjaga stabilitas harga di tingkat petani. “Kalau beras murah, gabah juga ikut turun. Kami pastikan harga gabah tetap aman bagi petani,” tandasnya.

















