Menu

Mode Gelap
PJ Sekda Sidrap Himbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrim Korwil FPII Pinrang Terima SK, Dihadiri Kadis Kominfo-Sandi di Pantai Wisata  Ammani Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap?

Ajatappareng · 17 Mar 2020 15:06 WITA ·

Dollah Mando-Mahmud Yusuf ‘Gagal’ di Sektor Pertanian


 Dollah Mando-Mahmud Yusuf ‘Gagal’ di Sektor Pertanian Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Pertumbuhan ekonomi Sidrap melambat pada tahun 2019. Salah satu penyebab ‘mandeknya’ laju pertumbuhan ekonomi adalah turun produktivitas pertanian pada tahun 2019 ini.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sidrap, sejak tahun 2016, laju pertumbuhan ekonomi mencapai angka 8,77 persen. Dan pada tahun 2019 ini, anjlok hingga 4,65 persen.

“Ini disebabkan oleh tidak maksimalnya sumber-sumber PAD kita. Terutama di sektor pertanian,” beber Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Sidrap, Samsumarlin, Selasa (17/3/2020).

Ini membuktikan, bahwa pemerintahan H Dollah Mando dan H Mahmud Yusuf di tahun 2019 ini, telah gagal’ dalam meningkatkan sektor pertanian, yang notabene menjadi sektor andalan daerah ini.

Sementara, program andalan pemerintah saat ini, yakni penyediaan jasa makan dan minum yang diharapkan bisa mendongrak pertumbuhan ekonomi, ternyata hanya memberi sumbangsih sebesar 0,37 persen.

“Harusnya, sektor pertanian lebih digenjot karena pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi besar. Yakni 29.5 persen,” tegasnya.

Ketua DPD Partai Nasdem itu berharap, pemerintah selaku penanggung jawab harus memberikan evaluasi terkait hal ini sehingga tidak terkesan ‘gagal’ di sektor pertanian yang menjadi andalan Sidrap.

Sebelumnya, data BPS Sidrap menyebutkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Sidrap turun dan paling rendah 5 tahun terakhir.

Sektor UMKM belum Berpengaruh

Selain karena dipengaruhi sektor pertanian yang menurun, juga karena sektor yang tengah digenjot pemerintah daerah, yakni UMKM belum maksimal.

Data BPS menyebutkan, bahwa sektor Perdagangan Makan minum di Sidrap memang mengalami peningkatan dari 8 persen lebih pada tahun 2016 menjadi 16 persen lebih pada tahun 2019.

Namun, keberadaan lapak-lapak penjual makan minum di pangker dan warkop-warkop ternyata baru bisa menyumbanh 0,96 persen terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sidrap. (spa)

Artikel ini telah dibaca 892 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

PT. Pegadaian Cabang Duapitue Salurkan Bantuan Kewarga yang Terdampak Banjir

6 Mei 2024 - 22:31 WITA

Innalillah.. Andi Faisal Ranggong Meninggal Dunia

6 Mei 2024 - 09:43 WITA

Aliran Listrik Wilayah Banjir Sidrap Pulih 98 Persen

5 Mei 2024 - 14:37 WITA

Begini Cara Warga Desa Tana Toro Evakuasi Mandiri Pasca Banjir

5 Mei 2024 - 08:00 WITA

Bawaslu Sidrap Rekrutmen Panwascam di Tiga Kecamatan

4 Mei 2024 - 15:16 WITA

Syaharuddin Alrif Terjun pantau Kondisi Banjir di Sidrap

4 Mei 2024 - 13:23 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.