Menu

Mode Gelap
Ketua FPII Setwil Sulsel Buka Pelatihan Jurnalis di SMA Neg 11 Pinrang Sat Lantas Polres Sidrap Sasar Pelajar Tertib Berlalu lintas Studi Tiru ke Perseroda Soppeng, Pemkab Barru Pelajari Pengelolaan Sentra Industri Hasil Tembakau Ir Suhardiman Terpilih jadi Ketua Komite Sekolah SMP 1 Pangsid RMS Dorong Kejaksaan jadi Garda Terdepan Jaga Keadilan dan Kepastian Hukum

Ajatappareng · 17 Jan 2025 09:54 WITA ·

Irigasi jadi Faktor Utama Petani Sidrap Tingkatkan Produktivitas Pertanian


 Irigasi jadi Faktor Utama Petani Sidrap Tingkatkan Produktivitas Pertanian Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP  – Petani di Kabupaten Sidrap, selama turun temurun merasakan betul manfaat irigasi pertanian. Produktivitas pertanian mereka melonjak dengan baik yang berimbas positif terhadap peningkatan pendapatan petani.

Bahkan, H Syaharuddin Alrif sejak awal atau pasca ditetapkan sebagai Bupati Terpilih Sidrap hasil Pilkada 2024 telah ‘memutar otak’ bagaimana membenahi jaringan irigasi untuk memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplai air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak agar dapat berkembang dengan baik.

“Ini (irigasi) penting. Karena bertujuan menjaga tingkat produktivitas petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka,” kata Syaharuddin Alrif.

Perlunya infrastruktur jaringan irigasi ini, bahkan diungkap Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel itu di rapat koordinasi bidang pangan yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Aula Tudang Sipulung Makassar, Jumat, 17 Januari 2025.

Menurut Syahar, irigasi dan ketersediaan air masih menjadi sedikit kendala bagi sebagian petani Sidrap. Khususnya memenuhi kebutuhan air 52.227 Ha yang ada.

“Kami mohon perhatian untuk irigasi dan sungai yang menjadi kewenangan Menteri PU dan Gubernur. Karena jika ini sudah sempurna, Insha Allah, produksi pertanian akan tambah naik,” tegasnya.

Dari Hulu ke Hilir

Menurut Syaharuddin Alrif, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan infrastruktur irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.

“Akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Tentu hal itu akan berpengaruh terhadap pengembangan budidaya pertanian dan produktivitas hasil tani,” katanya.

Selain itu, kata dia, irigasi juga bisa meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani.

Bagi Syaharuddin Alrif, irigasi merupakan solusi pengairan bagi petani saat musim kemarau, sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu. (spa)

Artikel ini telah dibaca 79 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketua TP PKK Pinrang Hadiri Peluncuran Gerakan Membaca Buku KIA secara Virtual

24 Juli 2025 - 16:30 WITA

DPRD Pinrang Gelar Rapat Paripurna, Setujui Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024

24 Juli 2025 - 14:56 WITA

Ketua FPII Setwil Sulsel Buka Pelatihan Jurnalis di SMA Neg 11 Pinrang

24 Juli 2025 - 14:24 WITA

Sat Lantas Polres Sidrap Sasar Pelajar Tertib Berlalu lintas

24 Juli 2025 - 14:10 WITA

Studi Tiru ke Perseroda Soppeng, Pemkab Barru Pelajari Pengelolaan Sentra Industri Hasil Tembakau

23 Juli 2025 - 12:55 WITA

Ir Suhardiman Terpilih jadi Ketua Komite Sekolah SMP 1 Pangsid

23 Juli 2025 - 11:01 WITA

Trending di Ajatappareng