Menu

Mode Gelap
Curi Alat Bangunan Senilai Rp10 Juta, Buruh Diringkus Tim Basket Putri NL Family Rappang Juara Bupati Cup I, Final Putra Terhenti Cuaca Hujan Pemprov Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Rutenya Pedagang di Mogan Food Court Protes Iuran Rp1 Juta, Begini Alasan Pengelola Tiba di Parepare, AKBP Indra Waspada Yuda Disambut Walikota dan Forkopimda

Ajatappareng · 5 Feb 2025 06:16 WITA ·

Jaringan Pengedar Sabu Diduga Dikendalikan dari Rutan Sidrap


 Jaringan Pengedar Sabu Diduga Dikendalikan dari Rutan Sidrap Perbesar

SIDRAP, AJATAPPARENG.ONLINE, – Satuan Reserse Narkoba Polres Bone berhasil mengungkap jaringan distribusi sabu yang diduga dikendalikan oleh seorang narapidana di Rutan Kelas IIB Sidrap.

Pengungkapan ini bermula dari penangkapan seorang pria berinisial YA (27) di Jl. Sungai Limboto, Kecamatan Tanete Riattang.

Dari dashboard motornya, polisi menemukan satu sachet kecil sabu. Saat diinterogasi, YA mengaku membeli barang haram tersebut seharga Rp300.000 dari seorang perempuan berinisial LS (29).

Kasus ini semakin menarik setelah terungkap bahwa LS menggunakan akun dompet digital milik AS (45) untuk menerima pembayaran.

Teknologi keuangan ini dimanfaatkan untuk menyamarkan transaksi dan menghindari pelacakan pihak berwenang.

Polisi kemudian menangkap AS di rumahnya di Jl. Gunung Klabat, Kelurahan Watampone.

Di lokasi tersebut, ditemukan berbagai barang bukti seperti kotak bening, sendok takar sabu, dan sachet plastik klip kosong.

AS mengaku mendapatkan sabu melalui sistem “tempel” dari seseorang yang tidak ia kenal.

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa transaksi ini dikendalikan oleh seorang narapidana berinisial B yang saat ini masih menjalani hukuman di Rutan Kelas IIB Sidrap atas kasus serupa.

Temuan ini semakin menegaskan bahwa para napi masih leluasa menjalankan bisnis narkoba dari dalam penjara, menunjukkan lemahnya pengawasan dan adanya celah dalam sistem pemasyarakatan.

Kapolres Bone AKBP Erwin Syah melalui Kasat Narkoba AKP Aswar menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih luas.

“Kami tidak hanya fokus pada pelaku di lapangan, tetapi juga aktor intelektual di balik peredaran ini,” tegasnya.

Kasus ini menjadi bukti bahwa perang melawan narkoba tidak hanya sebatas menangkap pelaku di jalanan, tetapi juga harus menutup jalur distribusi yang lebih besar, termasuk yang melibatkan narapidana dan teknologi digital.

Kolaborasi antara aparat penegak hukum, lembaga pemasyarakatan, dan regulator keuangan sangat diperlukan untuk memutus rantai peredaran narkoba hingga ke akarnya.

Dengan pengungkapan ini, diharapkan masyarakat semakin waspada terhadap bahaya narkotika yang tidak hanya merusak individu, tetapi juga mengancam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. (*)

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Curi Alat Bangunan Senilai Rp10 Juta, Buruh Diringkus

15 Juli 2025 - 19:50 WITA

Bersama Bupati dan Kapolres, Kajari Sidrap Luncurkan Dapur MBG di Pitu Riase

15 Juli 2025 - 18:18 WITA

Dukungan Bugis-Makassar Mengalir Deras untuk Andi Syaqira di Dangdut Academy 7

15 Juli 2025 - 18:02 WITA

433 Jamaah Ikuti Manasik Akbar PT An-Nur Maarif: Siap Menuju Tanah Suci dengan Pelayanan Terpercaya


15 Juli 2025 - 15:41 WITA

Tim Basket Putri NL Family Rappang Juara Bupati Cup I, Final Putra Terhenti Cuaca Hujan

15 Juli 2025 - 00:46 WITA

Syaharuddin Alrif Apresiasi Pelaksanaan Turnamen Basket Bupati Cup 1

14 Juli 2025 - 23:10 WITA

Trending di Eksklusif