Menu

Mode Gelap
Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak Komjen Pol Yusuf Manggabarani, Jenderal Pemberani Asal Makassar Wafat Yuk Liburan dan Staycation Asik di Harper Perintis Makassar Jamaah Haji Bergerak dari Madinah ke Mekkah, PPIH Terus Tingkatkan Pelayanan

Mahasiswa · 5 Mar 2025 08:58 WIB ·

Mahasiswa Agribisnis Perkenalkan Alat Penanaman Padi Modern untuk Tingkatkan Efisiensi dan Peluang Bisnis Pertanian


 Mahasiswa Agribisnis Perkenalkan Alat Penanaman Padi Modern untuk Tingkatkan Efisiensi dan Peluang Bisnis Pertanian Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Muhammad Salman Al Farizy As Sise, mahasiswa Agribisnis dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, memperkenalkan alat penanaman padi modern yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian sekaligus membuka peluang bisnis baru. Inovasi ini diperkenalkan dalam acara “Revolusi Pertanian: Teknologi Modern untuk Penanaman Padi yang Efisien” di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Laskar Pelangi.

Dalam pemaparannya, Salman menjelaskan bahwa alat ini dirancang untuk menggantikan metode tanam tradisional yang masih banyak digunakan oleh petani. Dengan teknologi mekanis yang diterapkan, alat ini dapat menanam benih padi secara cepat dan presisi, sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja.

“Dengan alat ini, petani bisa menghemat waktu hingga 50% dibandingkan metode manual. Selain itu, jarak tanam menjadi lebih konsisten, yang berkontribusi pada pertumbuhan padi yang lebih optimal,” ungkap Salman.

Alat penanaman padi ini dapat dioperasikan secara manual atau menggunakan tenaga mesin kecil, tergantung pada skala lahan yang dikelola petani. Dengan harga yang terjangkau dan cara pengoperasian yang sederhana, inovasi ini diharapkan bisa diadopsi oleh petani kecil maupun skala besar.

“Kami juga menyediakan pelatihan singkat bagi petani yang ingin menggunakan alat ini. Dengan begitu, mereka bisa langsung mengaplikasikan teknologi ini di lahan mereka tanpa kesulitan,” tambahnya.

Selain meningkatkan efisiensi pertanian, alat ini juga membuka peluang bisnis di sektor manufaktur dan distribusi alat pertanian. Salman berharap inovasi ini dapat diproduksi secara massal dan didistribusikan ke berbagai daerah penghasil padi di Indonesia.

“Ini bukan hanya soal membantu petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, mulai dari produksi hingga pemasaran alat ini,” jelasnya.

Ketua Program Studi Agribisnis, Iranita Haryono, S.Pt., M.Si., mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Salman. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat menciptakan solusi nyata bagi masyarakat melalui kreativitas dan pemahaman mendalam tentang pertanian.

Sementara itu, para peserta yang hadir, termasuk siswa dan pelaku usaha pertanian, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap alat ini. Seorang siswa dari SMKN 4 Sidrap menyatakan ketertarikannya, “Saya sangat antusias dengan alat ini. Ini bisa menjadi solusi untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menanam padi.”

Ke depan, Salman berencana untuk memperkenalkan alat ini ke lebih banyak wilayah dan mengujicobakannya di berbagai daerah pertanian di Indonesia.

“Saya ingin alat ini bisa digunakan secara luas agar petani dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, inovasi ini bisa menjadi game changer dalam pertanian nasional,” pungkasnya.

Dengan inovasinya, Muhammad Salman Al Farizy As Sise tidak hanya membawa perubahan di sektor pertanian tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk turut berkontribusi dalam pertanian modern dan berkelanjutan. (asp)

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Disebut Rentenir oleh Risna, Begini Jawaban Hj Idha

24 Mei 2025 - 07:00 WIB

Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta

23 Mei 2025 - 15:03 WIB

Pj Sekda Paparkan Komitmen Nyata di Uji Publik Keterbukaan Informasi

23 Mei 2025 - 10:39 WIB

Petugas Haji Indonesia Sukses Atasi Penumpukan Koper Jemaah di Makkah

23 Mei 2025 - 00:54 WIB

Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak

22 Mei 2025 - 08:41 WIB

Rentenir Meresahkan, Pinjam Rp10 Juta Bayar Rp18 Juta Sebulan

22 Mei 2025 - 08:07 WIB

Trending di Fokus