Menu

Mode Gelap
Catur dan Kopi, Kombinasi Seru di One Day Cafe Sidrap Diduga Sarat Titipan, Pembentukan KMP Desa Passeno Disorot Warga Jalan Desa Kampale dan Sipodeceng Rusak, Bupati Singgung Pengelolaan Dana Desa Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Kurangi Main HP, Perbanyak Doa dan Jaga Kesehatan, Pesan H Bunyamin saat Lepas 393 CJH Kloter 7 Embarkasi Makassar

Edukasi · 17 Des 2024 13:52 WIB ·

Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar


 Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Perbesar

AJATAPPARENG, MAKASSAR — Polisi menyita sebuah mesin pencetak yang digunakan para pelaku untuk memproduksi uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mesin pencetak uang palsu tersebut, saat ini berada di Polres Gowa diamankan setelah polisi mengungkap kasus peredaran uang palsu di awal Desember ini hingga ditangkap 15 orang.

“Salah satu barang buktinya ada mesin di belakang yang masih kita cek in. Barang bukti kurang lebih ada sekitar 100 jenis barang bukti,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Senin (16/12).

Kasus ini bermula ketika ditemukannya uang palsu senilai Rp15 ribu, kemudian ditemukan lagi uang palsu tersebut senilai Rp500 ribu sehingga dikembangkan dan menemukan uang palsu tersebut ratusan juta.

“Kami temukan sejumlah Rp 446,7 juta, barang bukti ditemukan di dalam kampus tersebut, pecahan seratus ribu dan ini masih ada barang bukti lainnya,” ungkapnya.

Dalam kasus ini, kata Reonald pihaknya bekerja sama dengan pihak Bank Indonesia dan Laboratorium Forensik Polda Sulsel serta pihak UIN Alauddin Makassar.

“Terus terang ini dibantu oleh rektor, karena ternyata ada barang bukti yang kami dapatkan dalam kampus,” jelasnya.

Sementara ini, pihak Polres Gowa masih terus mengembangkan kasus produksi uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

“Kita dahulukan praduga tak bersalah, kami lagi kumpulkan semua alat bukti, kami tidak mau salah mempersangkakan seseorang yang pasti kalau terlibat kita jadikan tersangka,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pihak kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengkonfirmasi terduga pelaku produksi dan peredaran uang palsu merupakan kepala perpustakaan dan seorang staf.

Setelah mendapatkan konfirmasi dari kepolisian terkait pelaku produksi dan peredaran uang palsu di Kabupaten Gowa, kata Khalifa, kampus akan segera mengambil langkah tegas untuk memberikan sanksi.

“Karena kami sudah mendapatkan konfirmasi itu, kami juga lakukan upaya-upaya tindakan tegas untuk itu, pastilah dinonaktifkan, kalau sanksi tegasnya itu, pasti kita nonaktifkan sebagai kepala perpustakaan itu pasti,” ungkapnya.

Meski demikian, Khalifa mengaku belum mengetahui pasti sejak kapan para terduga pelaku terlibat produksi uang palsu.

“Saya tidak tahu, saya tidak bisa memberikan informasi terkait karena kita tahu ini setelah beredar informasi. Jadi terkait uang palsu itu, tentu kami akan menunggu rilis dari polisi, saya pikir polisi punya mekanisme tersendiri terkait itu, yang bisa saya sampaikan terkait oknum itu pasti di internal kami akan ambil tindakan tegas terkait dengan oknum tersebut,” jelasnya.

Sementara ini, kata Khalifa, kampus belum dapat bicara banyak terkait sanksi pemecatan terhadap kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

“Kalau pemecatan itu ada mekanismenya dan memecat itu bukan kampus,” katanya.

Khalifa menuturkan bahwa pihaknya tetap akan bersinergi dengan kepolisian untuk mengungkap kasus produksi dan peredaran uang palsu di Kabupaten Gowa.

“Kami akan bersinergi dengan pihak kepolisian untuk menyelesaikan (kasus) ini, karena ini bagian dari UIN Alauddin dan saya yakin kita semua tidak berharap ada kejadian ini di UIN tapi begitu,” kata dia.

Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar diduga dijadikan sebagai tempat produksi uang palsu. Hal itu diketahui usai polisi mengamankan sejumlah orang terkait peredaran uang pals di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasus tersebut terungkap pertama kali setelah pihak Polsek Pallangga mengamankan terduga pelaku yang mengedarkan uang palsu. Polisi lalu menemukan tempat produksi uang palsu itu dibuat di dalam kampus UIN Alauddin Makassar. (wan)

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Warga Panca Lautang Kompak Bersihkan Jalan Poros Soppeng-Pangkajene

9 Mei 2025 - 05:19 WIB

Dr. Bunyamin Tegaskan Pentingnya Sinergi dan Doa dalam Sukseskan Haji 2025

9 Mei 2025 - 01:47 WIB

Catur dan Kopi, Kombinasi Seru di One Day Cafe Sidrap

8 Mei 2025 - 13:55 WIB

Diduga Sarat Titipan, Pembentukan KMP Desa Passeno Disorot Warga

8 Mei 2025 - 13:06 WIB

Prodi Agribisnis UMS Rappang Dorong Prestasi Mahasiswa Lewat Pelatihan Penulisan Proposal

8 Mei 2025 - 10:14 WIB

Program Studi Agribisnis UMS Rappang Dorong Digitalisasi Pelayanan Melalui Pendampingan BSI Universitas

8 Mei 2025 - 10:03 WIB

Trending di Edukasi