AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Sekitar20 tahun yang lalu, seorang buruh dikawasan Tanjung Priok bertarung melawan kerasnya kehidupan Ibukota Jakarta. Kadang lakon sebagai buruh berganti menjadi sopir truk demi mempertahankan eksistensi hidup di kota metropolitan yang kadang tak mengenal belas kasihan.
Namun kini, lakon hidup itu telah menjelma menjadi sosok yg sangat diperhitungkan dalam rimba politik terkhusus di SulSel.
Yah, H Rusdi Masse (RMS), Sang Buruh Tanjung Priok kelahiran 3 maret 1973, tampil sebagai salah satu lokomotif Partai NASDEM yang diharapkan bisa membawa perubahan yang signifikan khususnya dalam menaikkan gengsi Partai pimpinan Surya Paloh di Sulsel.
Ayah 5 anak ini berjanji untuk menaikkan dua kali lipat baik anggota DPRD Sulsel maupun DPR RI pada Pilcaleg 2019.
Memulai di PBR
Sebelumnya, karir politik RMS dimulai setelah sukses sebagai pengusaha kapal kargo dan bisnis jasa ekspedisi di bawah payung PT. Banyumas Jaya Mandiri.
RMS duduk sebagai anggota DPRD Sidrap melalui PBR. Namun kemudian, bakat petarungnya mengharuskan pria yg hobby otomotif ini ikut bertarung memperebutkan kursi Bupati Sidrap.
Akhirnya, dengan status Ketua Partai PBR Sidrap, RMS mampu memenangkan Pilbup Sidrap 2008 kendati melawan cabup lain yg didukung oleh mantan bupati Sidrap.
Setelah menahkodai sidrap, pria yg murah senyum ini mendapat tawaran dari orang yg diakui sebagai “bosnya” , yakni Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk memimpin Partai Golkar Sidrap.
Walau jadi ketua Golkar Sidrap, toh tak lantas membuat mantan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini melakukan hegemonisasi di Partai Golkar.
Dengan strategi pemetaan yang luar biasa, RMS pun berhasil mengawal Partai Golkar meraih kursi dua kali lipat di DPRD Sidrap, dari 4 menjadi 9 kursi.
RMS selalu memegang prinsip hidup, “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, besok harus lebih baik dari hari ini”.
‘High Class’ di Nasdem
Matang di Golkar, RMS mengambil keputusan politik dengan bergabung di Partai Nasdem. Bahkan diberi kepercayaan untuk menahkodai DPW Partai NASDEM Sulsel, gerilya politik telah dilakukannya. Sejumlah tokoh Sulsel berhasil dipinang untuk ikut bergabung di partai besutan Surya Dharma Paloh. Bahkan nama sekelas Syahrul Yasin Limpo sekalipun.
Tokoh yang tentu saja sudah memiliki garansi massa yang telah terukur, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dan menjadikan posisi Nasdem sebagai partai ‘High Class’ di Sulsel.
Sederet Tokoh Politik Nasional dan Sulsel itu, menjadi lisensi kualitas partai untuk menjadi Partai Pemenang baik di Pilcaleg 2019 maupun di arena Pilkada.
Dengan segudang pengalaman yang dimilikinya, maka tidak sulit untuk menjadikan semua infrastruktur itu sebagai sebuah mozaik politik yang akan mendukung cita-cita RMS untuk membirukan Sulsel dengan program restorasi mereka, termasuk menargetkan 6 anggota DPR RI Partai NASDEM ke Senayan 2019.
Menuju Senayan
RMS saat ini termasuk salah satu tokoh politik Sulsel yang masuk dalam deretan nama calon anggota DPR RI tahun 2019. Ia tercatat di Daerah Pemilihan Sulsel III, meliputi Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, dan Kota Palopo. Sulsel III mendapat alokasi 7 kursi.
Yah, bermodal infrastruktur partai, loyalis setia dan tentu saja pengalaman sebagai Bupati Sidrap 2 periode, RMS punya kans besar.
Terlebih, bagi RMS membangun suatu daerah tidak harus menjadi pejabat eksekutif, seperti yang dilakukan di Sidrap 10 tahun terakhir.
Di mata RMS, legistatif juga punya peranan yang besar dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Peran DPR RI dapat berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, sehingga berbagai program dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah.
Keinginan tokoh pengentas kemiskinan di Sulsel ini maju ke DPR RI tentunya memiliki alasan tersendiri. Motivasinya maju menjadi anggota DPR pusat semata-mata agar bisa memberi kontribusi nyata kepada daerah dan masyarakatnya untuk mempercepat laju pembangunan di bidang infrastruktur. (**)
Penulis : Shepa Wela