Menu

Mode Gelap
Ditres Narkoba Polda Sulsel Gagalkan Peredaran Narkoba di Pinrang Warning ASN Terlibat Politik, H Ruslan: Hati-hati, Ada Aturan Mengikat ASN Gantikan Yusuf DM, Andi Bahari Parawansa Jabat Plh Sekda Sidrap Partai Non Parlemen Gabung di Koalisi,  Pasangan BLB Optimis Menang di Pilkada Pinrang Tim Futsal Mare Juarai Turnamen Futsal di GOR Enrekang

Fokus · 18 Jul 2024 21:12 WITA ·

Syaharuddin Alrif : Listrik Masuk Sawah Berpotensi Tingkatkan Hasil Pertanian di Sidrap


 Syaharuddin Alrif : Listrik Masuk Sawah Berpotensi Tingkatkan Hasil Pertanian di Sidrap Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Sebanyak 31 ribu haktare lahan tadah hujan di Kabupaten Sidrap, bakal dimasuki aliran listrik.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulsel, H Syaharuddin Alrif, Kamis, (18/7/2024). Program tersebut saat ini sudah mulai berjalan dibeberapa desa.

“Dalam waktu dekat ini kita akan launching listrik masuk sawah di wilayah Allakuang, Kecamatan Maritenggae, Sidrap,” ucapnya.

Dikatakannya, bahwa program listrik masuk sawah dipikirkan olehnya sejak 2019 lalu saat dia menggeluti perkebunan Porang di wilayah Ponrangae, Kecamatan Pitu Riawa.

“Sejak itu saya terinspirasi karena melihat beberapa hamparan persawahan yang ikut terairi air dari sumur bos dekat perkebunan yang telah terpasangi aliran listrik,” ujarnya.

Dia menggambarkan, bahwa sawah tadah hujan di Sidrap yang mencapai 31 ribu haktare bisa berproduksi dengan baik serta mengurangi biaya produksi.

Contoh, jika tadinya biaya produksi mulai penggarapan hingga panen perhektare sebesar Rp14 juta dapat ditekan hingga Rp11 juta dengan hadirnya listrik masuk sawah.

“Itu biaya BBM dan gas melon untuk mesin pompanisasi yang hampir mencapai Rp4,8 juta. Kalau listrik paling banyak Rp1,8 juta. Jadi ada pengurangan biaya sebesar Rp3 juta perhaktare,” tuturnya.

Jika dikalkulasikan secara keseluruhan dengan luas 31 ribu haktare lahan tadah hujan. Maka biaya produksi bisa ditekan hingga Rp93 Miliar.

Hal itu, kata Sahar sapaan akrab Syaharuddin Alrif baru menekan biaya produksi.

Namun jika program listrik masuk sawah berhasil secara keseluruhan maka otomatis produksi hasil pertanian juga akan bertambah seiring adanya kelancaran pupuk.

Bayangkan jika setiap musim panen dalam satu haktare hasil pertanian meningkat 2 ton dari 5 ton menjadi 7 ton. Jadi ada peningkatan sekitar Rp6 juta per musim.

“Jika dua kali musim tanam setiap tahun berarti peningkatan hasil pertanian mencapai Rp12 juta perhaktare. Jadi secara keseluruhan dari 31 ribu haktare daerah tadah hujan bisa mencapai Rp372 miliar setiap tahun,” tandasnya. (asp)

Visited 10 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

KPU Sidrap Ajak Pemilih Pemula Lewat Debat Pilkada

9 September 2024 - 13:02 WITA

Tokoh Masyarakat Towani Tolotang Solid Dukung SAR-Kanaah

7 September 2024 - 20:34 WITA

K3S Baranti Tegaskan Netralitas ASN di Pilkada 2024

7 September 2024 - 16:15 WITA

Pj Bupati Pinrang Kunjungi RPH, Guna Pastikan Daging Sehat dan Aman

6 September 2024 - 15:59 WITA

Dua Komunitas di Watang Pulu Deklarasi Dukung SAR-Kanaah

6 September 2024 - 02:07 WITA

Deklarasi Panreng bersatu, Menangkan SAR-Kanaah di Pilkada Sidrap

5 September 2024 - 00:08 WITA

Trending di Eksklusif