Shepa Wela (Rabu, 1 Januari 2025 | )
BEBERAPA saat lalu, kita memasuki tahun baru 2025. Momen tahun baru ini tentu disambut antusias oleh mereka yang merayakannya. Momen yang selalu disambut dengan penuh suka cita dan bahagia. Karena tahun baru berarti ada harapan dan lembaran baru.
Setiap orang tentu memiliki harapan setiap tahunnya. Harapannya adalah tentu saja tahun depan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya dan keinginan yang belum tercapai bisa tercapai
Namun, tahun 2025 cukup istimewa. Karena berbarengan dengan masa transisi di pemerintahan. Banyak daerah menanti pemimpinnya yang baru. Termasuk Kabupaten Sidrap.
Di Sidrap, Hasil Pilkada telah telah menetapkan pasangan H Syaharuddin Alrif dan Nurkanaah, sebagai Bupati dan Wakil Bupati pilihan warga Sidrap.
Dua sosok yang langsung tancap gas dengan kualitas dan gaya kepemimpinannya sendiri. Mulai menetapkan arah, membangun visi yang menginspirasi, dan menciptakan sesuatu yang baru, hingga mengisi tahun baru 2025 dengan zikir dan doa.
Syaharuddin Alrif dan Nur Kanaah, langsung memetakan ke mana harus pergi. Membimbing orang-orang mereka ke tujuan yang tepat, dengan cara yang efektif, produktif dan efisien.
Saya termasuk orang yang cukup mengenal dua sosok ini. Khususnya Bupati Sidrap terpilih, H Syaharuddin Alrif, saya sudah lama akrab dan memanggilnya Kk Syahar. Bagi saya, setidaknya ada 3 gaya kepemimpinan yang ia miliki. Pengaruh, Pemberdayaan dan Pengabdian.
Yang pertama, Kk Syahar memiliki pengaruh positif yang kuat, sehingga menciptakan atmosfir yang kondusif. Ia ibarat air kehidupan bagi mereka yang dipimpinnya.
Pengaruh positif yang kuat ini tentu lahir dari integritas ia ‘pelihara’ selama berkiprah di dunia usaha hingga politik. Dari integritas lahir keteladanan dan wibawa sebagaimana pernah Sun Tzu nyatakan, “Pemimpin memimpin dengan teladan bukan dengan kekerasan”. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa lahir dari pemimpin yang berintegritas serta memancarkan keteladanan.
Point selanjutnya, Kk Syahar memiliki visi pemberdayaan. 2 bulan setelah Pilkada, ia langsung bergerak menggali seluruh potensi yang ada. Baik dalam pemerintahan yang ia akan pimpin, hingga potensi-potensi di tengah masyarakat.
Ia bertekad akan memberdayakan segala potensi yang ada, terutama pemberdayaan SDM, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Dari beberapa kali diskusi dengan beliau pasca pilkada, ia banyak mengintervensi hingga memunculkan potensi yang bisa memaksimalkan kinerja, baik kelompok masyarakat, hingga jajaran ASN.
Point ketiga adalah, ia memegang prinsip SAROMASE, yang saya artikan sebagai pemimpin yang ikhlas melakukan kebaikan. Pemimpin yang memiliki sifat rendah hati untuk menyadari bahwa kemenangan yang dicapai bergantung pada perjuangan orang-orang di sekitarnya.
Perjuangan yang patut dibalas dengan Pelayanan serta Pengabdian. Sebab, pemimpin yang baik, adalah yang melayani, bukan untuk dilayani.
Ia memiliki jiwa besar untuk bersedia ‘merendahkan diri’ melayani dengan penuh pengabdian. Fokusnya bagaimana mensejahterakan, mengantarkan segala kebaikan bagi semua warga Sidrap, sebagai implementasi dari tagline ‘Menang Bersama’ yang diusungnya.
Saya yakin, dengan 3 karakter yang beliau miliki, Kk Syahar bisa menjadi sosok pemimpin yang ideal dan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Sidrap. Selamat Tahun Baru 2025,.. Selamat datang Pemimpin Baru Sidrap. #SAR-KANAAH. #alakooo