AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP –Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menggelar Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu tahun 2025 sebagai upaya strategis dalam memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan nasional, di Desa Mojong, Selasa, 29 April 2025.
Di pinggir Danau Sidenreng, Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif bersama seluruh komponen yang terlibat di sektor pertanian, membahas konsep pertanian Sidrap melalui Tudang Sipulung.
Musyawarah Tudang Sipulung merupakan forum tahunan yang mempertemukan petani, penyuluh, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengevaluasi program pertanian tahun sebelumnya serta merumuskan strategi musim tanam mendatang.
Tema MTS 2025 adalah: “Melalui Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu Tingkat Kabupaten Sidrap Tahun 2025, Kita Tingkatkan Produktivitas dan Produksi Komoditi Pertanian Unggulan dalam Mendukung Swasembada Pangan Nasional Menuju Sidrap yang Lebih Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing” .
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif, Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Siara Barang, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Kepala Dinas PSDA A Safari Renata dan Ketahanan Pangan Ibrahim, serta perwakilan dari Bulog, Baznas, BPS, KTNA, penyuluh pertanian, camat, kepala desa/lurah, distributor pupuk, dan kelompok tani .
Rangkaian MTS dimulai dengan rapat persiapan pada 9 Januari 2025, dilanjutkan dengan pelaksanaan di tingkat kecamatan pada Januari hingga Februari 2025, dan puncaknya pada rapat pembahasan hasil rumusan di tingkat kabupaten pada 9 April 2025 .
Kegiatan MTS berlangsung dan berbagai lokasi, termasuk Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Sidrap, Aula Kantor Camat Maritengngae, serta di Danau Sidenreng, Dusun Silottong, Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng .
MTS bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pertanian tahun 2024, mengidentifikasi kendala seperti ketersediaan pupuk, dan menyusun strategi peningkatan produktivitas pertanian.
Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif menekankan bahwa hasil rumusan MTS harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tani .
“Melalui diskusi dan dialog antara petani dan pemangku kepentingan, MTS menghasilkan kesepakatan untuk serentak menanam guna memutus rantai hama, serta merumuskan strategi pelaksanaan Indeks Pertanaman (IP) 300,” ujarnya.
Langkah-langkah tersebut, kata dia, mencakup percepatan musim tanam kedua, pembentukan tim kerja sosialisasi IP 300, dan perencanaan luas tanam antara 1.000 hingga 3.000 hektare .
Dengan pelaksanaan MTS 2025, Pemerintah Kabupaten Sidrap optimistis dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung program swasembada pangan nasional. (sp)