AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Pengurus Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menunjukkan komitmen serius dalam penguatan kapasitas organisasi dengan mengikuti sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenditisaintek) ini dilaksanakan secara daring pada Selasa, 6 Mei 2025 dan diikuti oleh berbagai organisasi mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk HIMAGRO UMS Rappang.
Sosialisasi ini membahas mekanisme pengajuan proposal, kriteria kelayakan ormawa, serta strategi implementasi program di desa binaan. PPK Ormawa merupakan transformasi dari program sebelumnya, yakni PHP2D, yang kini difokuskan pada penguatan organisasi mahasiswa agar mampu menciptakan solusi nyata bagi masyarakat melalui kegiatan pengabdian dan pemberdayaan.
Ketua HIMAGRO, Moh. Taufiq Hidayat, menyampaikan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini merupakan langkah awal HIMAGRO dalam merancang program pengabdian masyarakat yang berbasis keilmuan agroteknologi. “Kami ingin memanfaatkan PPK Ormawa untuk mengaplikasikan ilmu pertanian dalam mendukung desa binaan, seperti pengembangan pertanian berkelanjutan atau edukasi teknologi pertanian kepada petani,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa HIMAGRO tengah menyiapkan proposal dengan topik “Desa Iklim” yang berfokus pada optimalisasi potensi lokal.
Wakil Dekan II Fakultas Sains dan Teknologi Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, SDM, dan AIK, Muh. Irwan, S.Pt., M.Si., mengapresiasi semangat HIMAGRO. Ia menilai program ini menjadi sarana penting dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga memiliki kepemimpinan dan kepedulian sosial. “PPK Ormawa memberikan peluang untuk membentuk mahasiswa sebagai pemimpin transformasional yang mampu membawa perubahan nyata di masyarakat,” ujarnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan Dr. Herman Dema, S.Pd., S.I.P., M.Si., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, yang menjelaskan teknis pengajuan proposal serta syarat keikutsertaan organisasi mahasiswa. Ia menambahkan bahwa setiap proposal yang lolos seleksi dapat memperoleh pendanaan hingga Rp 35 juta untuk kegiatan pengabdian selama 4–5 bulan di desa binaan.
HIMAGRO diharapkan dapat merancang proposal yang inovatif, solutif, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Untuk itu, langkah awal yang akan diambil adalah melakukan survei lapangan guna mengidentifikasi kebutuhan desa sebagai dasar perencanaan program.
Dengan keikutsertaan ini, HIMAGRO menegaskan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang aktif dalam mendukung implementasi program “Kampus Berdampak” yang diusung Kemendikbudristek. Diharapkan, program yang dirancang mampu menjadi model pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa.