Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Kabar Utama · 7 Apr 2019 10:12 WITA ·

Dialog Publik, SPAK-Gertak Temukan Indikasi Politik Uang di Enrekang


 Dialog Publik, SPAK-Gertak Temukan Indikasi Politik Uang di Enrekang Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Indikasi politik uang menjelang hari pemungutan suara di Kabupaten Enrekang cukup besar. Bahkan bukan lagi rahasia umum jika oknum calon legislatif tertentu mulai mendatangi rumah-rumah penduduk dengan membawa kartu nama dan contoh surat suara beserta uang.

Tidak tanggung-tanggung pemberian uang antara Rp. 40 ribu hingga Rp300 ribu. Parahnya lagi, oknum calon legislatif justru melakukan tawar-menawar jumlah rupiah.

Hal ini terungkap dalam dialog publik bertemakan politik uang lahirkan pemimpin korup yang diselenggarakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) bekerjasama dengan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) dan Lembaga Pemantau Paper Enrekang di Kafe Rini

Bukan hanya itu saja pembagian sembako juga mulai beredar di lingkungan masyarakat tertentu. “Sembako mulai kita temukan pembagiannya ke masyarakat. Kita sudah sampaikan ke Bawaslu,” kata Ridwan Palembai.

Sementara itu Uli Nuha berkelik jika laporan masyarakat susah di proses karena sulitnya menghadirkan saksi. “Ini kendala kita karena saksi yang tidak ada. Masyarakat tidak ingin jadi saksi. Mungkin budaya saling menghargai yang masih diutamakan,” jelas Uli Nuha.

Masalah netralitas ASN juga menjadi keluhan dalam dialog tersebut. Intimidasi politik lewat kewenangan oknum pejabat juga bukan rahasia umum lagi. Termasuk oknum kepala desa dan jajarannya juga terlibat ikut melakukan sosialisasi salah satu calon.

Rahmawati Karim sebagai agen SPAK Enrekang, mengatakan jika tiga elemen penting dalam pencegahan politik uang untuk dapat menciptakan proses dan hasil pemilu yang berintegritas. Ketiga elemen yang dimaksud yakni penyelenggara pemilu, peserta dan pemilih.

Penyelenggara pemilu punya peran besar dalam pencegahan politik uang. Penyelenggara punya peran besar dapat meminimalisir politik uang. Kalau penyelenggara hingga tingkat TPS mengajak pemilih menghindari politik uang, insya allah proses akan berintegritas,” jelas Rahmawati, Minggu (7/4/2019)

Ajakan hindari politik uang itu kata Rahmawati, harus di mulai dari diri sendiri. Menolak intervensi kepentingan para elite dan harus berani dilakukan para penyelenggara pemilu.

Kondisi saat ini memang intervensi kepentingan elite sangat besar karena mulai dari saudara, dua orang anak hingga orang terdekat penentu kebijakan jadi caleg,” beber Rahmawati. (asr/ajp)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD

17 Desember 2024 - 14:20 WITA

Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar

17 Desember 2024 - 13:52 WITA

Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

9 Desember 2024 - 14:01 WITA

Sekprov Sulsel Pastikan Seleksi PPPK Bersih dan Lancar

9 Desember 2024 - 13:40 WITA

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.