AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Politisi Partai Nasdem, Samsumarlin menilai, sejumlah program dalam APBD Sidrap baik 2019 maupun 2020, banyak yang tak memihak rakyat dan terkesan tidak urgen.
Menurut Ketua Fraksi Nasdem itu, banyaknya program yang tak urgent itu lantaran pembahasan anggaran yang dikebut.
“Bayangkan saja, di saat daerah lain masih berkutat dalam pembahasan APBD 2020, Sidrap sudah rampung beberapa bulan lalu. Sesuai jadwalkan harusnya baru dibahas,” sesal Samsumarlin, Senin (18/11/2019).
Ia mencontohkan, pembangunan rest area “Tikungan Nona-nona”, yang anggarannya hampir Rp5 Miliar untuk lahan dan bangunan.
Padahal, Gubernur juga telah menjanjikam rest area di Taman Wisata Datae, belum lagi rencana pembangunan pusat oleh-oleh di daerah Pasar Lawawoi.
“Ketiga item kegiatan ini harusnya disatukan saj. Sidrap harusnya sabar menunggu dan memperjelas realisasi Rest Area tang dijanjikan Pak Gubernur,” tambahnya.
Logikanya, kata Marlin, mana mungkin orang mau singgah di 3 tempat tersebut.
Tak hanya itu, pembahasan APBD 2020 yang ditetapkan sangat cepat akan berpengaruh pada program berjalan dan yang akan direncanakan.
Samsumarlin mengaku meragukan kualitas APBD 2020 yang sudah ditetapkan sejak September 2019 itu.
“Kita kan belum tahu progres anggaran 2019, sehingga sangat janggal kalau APBD 2020, sudah ketuk palu sebelum jadwal,” tandasnya. (spa)