AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap bekerjasama dengan Fakultas Psikolog UNM serta LPA Provinsi Sulsel, LPA Sidrap dan Forum Anak Sidrap (FANELOS) menggelar Trauma Healing kepada anak-anak korban gempa Palu, Sigi dan Donggala.
Kegiatan ini Trauma Healing yang dikemas dalam dalam kegiatan Sabtu Ceria untuk mengukir masa depan bersama penyintas Palu dan sekitarnya dihadiri oleh Forum Anak Sidrap, Kepala Sekolah, Guru, Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sidrap, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Sulawesi Selatan dan LPA Tingkat Kabupaten Sidrap
Kepala Disdikbud Sidrap, Nur Kanaah saat ditemui di ruang Aula SKPD, Sabtu (3/11/2018) mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban psikologi sosial peserta didik di sekolah dampak korban bencana Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berada di Sidrap.
Anak-anak tersebut butuh pemulihan trauma psychis sehingga Disdikbud Sidrap mengambil langka untuk mengadakan Trauma Healing bersama Fakultas Psikolog UNM, LPA Provinsi Sulsel, dan LPA Sidrap Forum Anak Sidrap (FANELOS).
Nurkanaah menambahkan ada sebanyak 618 anak-anak dan berasal dari Sulteng yang disekolahkan di Sidrap sesuai jenjang mereka masing-masing.
“618 siswa ini disebar dibeberapa SD dan SMP yang ada di 11 Kecamatan ini akan kita bantu meringankan beban psikologisnya karena menurut laporan ada beberapa anak kita ini trauma mendengar Suara Serine, Kegelapan melihat laut dan lain-lain,” kata Nurkanaah.
Harapan kami selaku Pemerintah Kabupaten Sidrap bahwa trauma siswa akibat gempa ini bisa hilang. “Pemikiran kami, apalah jadinya jika kelak trauma ini dibawah sampai dewasa,” kata Nurkanaah.
Pemerintah membantu bukan hanya materi namun kita sudah membantu siswa kurang lebih 400 anak dengan baju seragam. Mudah-mudahan melalui kegiatan Trauma Healing yang dikemas dalam Kegiatan Sabtu Ceria dapat membantu siswa korban ini untuk kembali ceria sebagaimana anak Indonesia yan kita harapkan,” pungkasnya. (asp/ajp)