Menu

Mode Gelap
Universitas Ichsan Sidrap Nonaktifkan Sementata 2 Dosen Bermasalah Viral, Pria di Baranti Diduga ODGJ Masuk Indomaret dan Minta Uang IRT Tergoda ‘Dana Gaib’, Korban Tertipu Ratusan Juta Tindakan Asusila Dosen UNISAN, Dinilai Coreng Dunia Pendidikan LS  tak Hadiri Wisuda 70 Mahasiswa Ekonomi UNISAN, Wisudawan Bisik-bisik Soal Kasus Pelecehan

Eksklusif · 6 Okt 2024 15:06 WIB ·

Dr. Jumria Tekankan Netralitas ASN dan Bahaya Politik Uang dalam Pilkada Serentak 2024


 Dr. Jumria Tekankan Netralitas ASN dan Bahaya Politik Uang dalam Pilkada Serentak 2024 Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Mantan Ketua Bawaslu Bone, Dr. Hj. Jumria, S.Pd., M.Pd., kembali menyoroti berbagai permasalahan krusial yang masih menghantui pelaksanaan Pilkada serentak, terutama persoalan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bahaya politik uang.

Hal itu disampaikan dalam acara sosialisasi pengawasan yang dilaksanakan oleh Panwascam Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Minggu, 6 Oktober 2024.

Menurut Dr. Jumria, isu Daftar Pemilih Tetap (DPT), netralitas ASN, kepala desa, serta praktik politik uang masih menjadi tantangan serius yang dapat merusak proses demokrasi di Indonesia.

Dalam sebuah diskusi publik, Dr. Jumria menjelaskan bahwa mekanisme kerja Bawaslu melibatkan dua aspek penting, yakni pencegahan dan penindakan.

Ia menegaskan, Bawaslu bukan hanya berperan dalam mengawasi jalannya pemilu, tetapi juga bertugas menegakkan keadilan pemilu untuk memastikan demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.

“Netralitas ASN dan kepala desa sangat penting dalam menjaga integritas pilkada. Jika ada intervensi dari pihak yang seharusnya netral, maka proses demokrasi akan terganggu. Ini bukan hanya soal aturan, tetapi soal menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu,” ungkap Dr. Jumria.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung penyelenggara pemilu.

Menurutnya, mereka memiliki pengaruh besar untuk memastikan masyarakat menjadi pemilih cerdas dan menjaga hak pilihnya dengan baik.

“Kita harus memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi untuk membangun daerah, bukan yang hanya memikirkan kepentingan sesaat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Jumria menyoroti berbagai masalah yang bisa muncul selama kampanye, seperti politisasi agama dan penggunaan politik uang.

Ia berharap peserta diskusi dapat membantu Panwaslu dalam menyebarluaskan sosialisasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pemilu, serta pentingnya menolak segala bentuk politik uang.

Ketua Panwascam Kulo, Iswan, yang turut menegaskan pentingnya pengawasan proaktif dari seluruh elemen pengawas pemilu.

“Kami berharap jajaran kami lebih aktif dalam pengawasan di lapangan, karena masyarakat terkadang mengabaikan keberadaan pengawas,” kata Iswan.

Dengan pemilihan kepala daerah serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024, ia berharap kegiatan sosialisasi semacam ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga demokrasi yang sehat dan bebas dari intervensi yang tidak sah.

Melalui upaya ini, Dr. Jumria dan Iswan optimis Pilkada 2024 bisa berjalan dengan aman, lancar, dan sesuai dengan prinsip demokrasi yang jujur dan adil. (*/Ibe)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Modus Boneka Beruang, Dua Wanita Sidrap Divonis Berat

25 April 2025 - 04:03 WIB

Yuk! Nikmati Prasmanan Khas Bugis di Lesehan Bunda

24 April 2025 - 14:30 WIB

Pemkab Sidrap Dukung Program Santri Bahagia 2025, Komitmen Wujudkan Generasi Religius dan Tangguh

24 April 2025 - 14:04 WIB

Sidrap Naik Peringkat di STQH Sulsel, Bupati: Kita Siap Menuju Juara Satu

24 April 2025 - 14:01 WIB

Menuju Pendidikan Unggul, PGRI Sidrap Rumuskan Program Kerja 2025–2030

24 April 2025 - 13:58 WIB

“Suka Sama Suka” atau “Dipaksa” ? Dua Versi Dalam Kasus Asusila di Unisan Sidrap

24 April 2025 - 07:30 WIB

Trending di Fokus