Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Eksklusif · 6 Okt 2024 15:06 WITA ·

Dr. Jumria Tekankan Netralitas ASN dan Bahaya Politik Uang dalam Pilkada Serentak 2024


 Dr. Jumria Tekankan Netralitas ASN dan Bahaya Politik Uang dalam Pilkada Serentak 2024 Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Mantan Ketua Bawaslu Bone, Dr. Hj. Jumria, S.Pd., M.Pd., kembali menyoroti berbagai permasalahan krusial yang masih menghantui pelaksanaan Pilkada serentak, terutama persoalan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bahaya politik uang.

Hal itu disampaikan dalam acara sosialisasi pengawasan yang dilaksanakan oleh Panwascam Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Minggu, 6 Oktober 2024.

Menurut Dr. Jumria, isu Daftar Pemilih Tetap (DPT), netralitas ASN, kepala desa, serta praktik politik uang masih menjadi tantangan serius yang dapat merusak proses demokrasi di Indonesia.

Dalam sebuah diskusi publik, Dr. Jumria menjelaskan bahwa mekanisme kerja Bawaslu melibatkan dua aspek penting, yakni pencegahan dan penindakan.

Ia menegaskan, Bawaslu bukan hanya berperan dalam mengawasi jalannya pemilu, tetapi juga bertugas menegakkan keadilan pemilu untuk memastikan demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.

“Netralitas ASN dan kepala desa sangat penting dalam menjaga integritas pilkada. Jika ada intervensi dari pihak yang seharusnya netral, maka proses demokrasi akan terganggu. Ini bukan hanya soal aturan, tetapi soal menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu,” ungkap Dr. Jumria.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung penyelenggara pemilu.

Menurutnya, mereka memiliki pengaruh besar untuk memastikan masyarakat menjadi pemilih cerdas dan menjaga hak pilihnya dengan baik.

“Kita harus memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi untuk membangun daerah, bukan yang hanya memikirkan kepentingan sesaat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Jumria menyoroti berbagai masalah yang bisa muncul selama kampanye, seperti politisasi agama dan penggunaan politik uang.

Ia berharap peserta diskusi dapat membantu Panwaslu dalam menyebarluaskan sosialisasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pemilu, serta pentingnya menolak segala bentuk politik uang.

Ketua Panwascam Kulo, Iswan, yang turut menegaskan pentingnya pengawasan proaktif dari seluruh elemen pengawas pemilu.

“Kami berharap jajaran kami lebih aktif dalam pengawasan di lapangan, karena masyarakat terkadang mengabaikan keberadaan pengawas,” kata Iswan.

Dengan pemilihan kepala daerah serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024, ia berharap kegiatan sosialisasi semacam ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga demokrasi yang sehat dan bebas dari intervensi yang tidak sah.

Melalui upaya ini, Dr. Jumria dan Iswan optimis Pilkada 2024 bisa berjalan dengan aman, lancar, dan sesuai dengan prinsip demokrasi yang jujur dan adil. (*/Ibe)

Visited 8 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Ketua HMI Enrekang Kritik Kebijakan Pj Bupati, Marwan Mansyur

8 November 2024 - 13:22 WITA

Hadapi Pilkada, Bawaslu Sulsel Fokus Tangkal Isu SARA dan Ujaran Kebencian di Sosmed

7 November 2024 - 15:17 WITA

Dispustaka Enrekang Raih Juara 1 di Peer Learning Meeting Nasional 2024

7 November 2024 - 13:12 WITA

Wajib Diketahui, Ini Manfaat BPJS Kesehatan bagi Warga

5 November 2024 - 19:10 WITA

Dua Tersangka Ditahan, Korupsi Pegadaian Duapitue Disidangkan

5 November 2024 - 17:39 WITA

Syaharuddin Alrif: Dari Petani untuk Petani, Kami Siap Wujudkan Perubahan di Sidrap

5 November 2024 - 10:31 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.