AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Terkait adanya kasus yang menyeret salah satu guru sekolah SDN 12 Tanrutedong ke rana hukum, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidrap akhirnya angkat bicara.
Menurutnya, Hj Sarrati ini tak berniat melukai muridnya, melainkan beliau hanya memberikan pembinaan terhadap siswa tersebut setelah mendorong dua orang rekannya hingga terjatuh.
Namun dengan adanya pemukulan terhadap siswa tersebut Hj Sarrati pun dilaporkan ke Polres Sidrap oleh keluarga muridnya tersebut karena tidak terima keluarganya dipukul.
Nurkanaah menambahkan bahwa kejadian ini sebenarnya memprihatinkan namun sebagai pihak pemerintah dalam hal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sudah mediasi kedua belah pihak.
“Alhamdulillah sampai hari kami sudah memediasi antara guru dan Keluarga siswa bekerjasama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sidrap,” ungkap Nurkanaah, saat dikonfirmasi, Rabu (14/3/2018).
Pihak keluarga siswa sudah sepakat dengan guru berdamai tanpa melalui jalur hukum. Mudah-mudahan kedepan tidak terjadi kekerasan terhadap siswa. Selaku pihak Dinas Pendidikan akan terus melakukan pengawasan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
Sementara Sekretaris Daerah Sidrap, Sudirman Bungi membenarkan bahwa pihak Dinas Pendidikan sudah memediasi antara guru dan pihak keluarga siswa untuk damai.
“Pihak kepolisian bersama dengan IGI dan PGRI sudah memediasi antara kedua belah pihak,” ungkap Sudirman.
Melihat kasus ini, sebenarnya pihak guru tidak punya maksud dan tujuan melukai siswanya. Itu hanya semata-mata untuk menegur dan memberikan pembinaan. (asp/ajp)