AJATAPPARENG.ONLINE, JAKARTA –Korban tewas ledakan diduga bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, sementara ini bertambah menjadi empat orang. Sedangkan korban luka-luka berjumlah total 33 orang.
“Korban meninggal dunia bertambah satu, sementara ini total korban MD empat orang, sementara 33 korban luka dibawa ke rumah sakit,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, yang dikutip dari media viva.co.id.
Dua korban tewas ialah korban ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng. Sementara dua korban tewas lainnya ialah korban ledakan bom di GKI Jalan Raya Diponegoro.
“Satu korban tewas masih di lokasi karena proses identifikasi,” kata Barung.
Dia mengatakan, siang ini Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian, akan ke lokasi kejadian untuk melihat lokasi kejadian dan memantau langsung proses olah TKP.
“Bapak Kapolri nanti akan menyampaikan keterangan di Mapolda Jatim,” katanya.
Belakangan, Barung mengupdate bahwa korban meninggal mencapai 6 orang. Sementara korban luka-luka menjadi 35 orang, dua di antaranya anggota Kepolisian RI. Dua korban tewas terbaru itu ialah korban ledakan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuna.
“Sementara ini, korban meninggal dunia jadi enam orang,” kata Frans Barung Mangera.
Adapun empat korban tewas lainnya, dua korban ledakan GKI Jalan Raya Diponegoro, dua korban ledakan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Di Ngagel, satu korban tewas masih tergeletak di pintu masuk gereka untuk keperluan identifikasi.
Adapun korban luka-luka juga bertambah menjadi 35 orang, dari semula 33 orang. Barung mengatakan, masyarakat diminta bersabar menunggu kabar terkini yang resmi dari Kepolisian. “Kami tegaskan, ledakan terjadi di tiga gereja,” katanya. (*/ajp)