Menu

Mode Gelap
Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak Komjen Pol Yusuf Manggabarani, Jenderal Pemberani Asal Makassar Wafat Yuk Liburan dan Staycation Asik di Harper Perintis Makassar Jamaah Haji Bergerak dari Madinah ke Mekkah, PPIH Terus Tingkatkan Pelayanan

Eksklusif · 21 Apr 2025 08:22 WIB ·

Pemkab Sidrap Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat Kemendagri


 Pemkab Sidrap Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat Kemendagri Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mengikuti dua agenda nasional yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), Senin (21/4/2025). Kedua agenda tersebut yakni Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah dan Sosialisasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

Wakil Bupati Sidrap, Hj. Nurkanaah, memimpin langsung jajaran pemerintah daerah mengikuti kegiatan tersebut dari Ruang Rapat Wakil Bupati, Lantai II Kantor Bupati Sidrap. Turut hadir dalam kesempatan itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Siara Barang, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Suharya Anggriani, Kabag Ekonomi Rimba, Kabag Kerja Sama Andi Basse, serta sejumlah perwakilan instansi terkait lainnya.

Rakor Pengendalian Inflasi Daerah merupakan agenda rutin mingguan Kemendagri yang melibatkan seluruh pemerintah daerah se-Indonesia. Rapat kali ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Hadir pula Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, serta sejumlah pejabat dari kementerian terkait.

Dalam paparannya, Mendagri Tito menekankan pentingnya penyusunan data tunggal kemiskinan nasional sebagai dasar utama dalam menurunkan angka kemiskinan, terutama kategori kemiskinan ekstrem. “Data ini menjadi pegangan bagi kementerian/lembaga dan daerah untuk mengurai kemiskinan ekstrem di wilayah,” ujar Tito.

Ia juga memaparkan dua pendekatan dalam penyusunan data tersebut, yakni top-down dan bottom-up dari daerah. “Kita memiliki berbagai skema untuk mengatasi kemiskinan, namun kuncinya adalah keakuratan data tunggal bersama,” tambahnya.

Terkait program Sekolah Rakyat, Mendagri menyebutnya sebagai peluang besar yang digagas oleh Presiden Prabowo. Ia mendorong pemerintah daerah agar menyambut baik inisiatif tersebut dan menyiapkan usulan sesuai kriteria.

“Kriteria prioritas pemilihan Sekolah Rakyat adalah yang telah memiliki tempat atau lahan dan gedung atau bangunan, serta tidak terlalu jauh dari pusat kota untuk kemudahan akses siswa dan distribusi sarana sekolah,” jelas Tito.

Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada 356 usulan sekolah dari pemerintah daerah yang sedang dipertimbangkan di tingkat pusat, dengan target pembangunan 200 sekolah pada tahun pertama 2025.

“Kami berharap pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan program ini tepat sasaran dan efektif dalam menekan angka kemiskinan. Terutama agar murid yang diterima berasal dari desil 1 dan 2,” tegas Tito. (asp)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Disebut Rentenir oleh Risna, Begini Jawaban Hj Idha

24 Mei 2025 - 07:00 WIB

Kisah Risna Korban Rentenir, Pinjam Rp 10 Juta, Kini jadi Rp 131 Juta

23 Mei 2025 - 15:03 WIB

Pj Sekda Paparkan Komitmen Nyata di Uji Publik Keterbukaan Informasi

23 Mei 2025 - 10:39 WIB

Petugas Haji Indonesia Sukses Atasi Penumpukan Koper Jemaah di Makkah

23 Mei 2025 - 00:54 WIB

Praktisi: Rentenir adalah Pidana, Polisi harus Tindak

22 Mei 2025 - 08:41 WIB

Rentenir Meresahkan, Pinjam Rp10 Juta Bayar Rp18 Juta Sebulan

22 Mei 2025 - 08:07 WIB

Trending di Fokus