AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Bupati Sidrap H Rusdi Masse (RMS) Selain mampu membawa negeri Nene Mallomo sebagai lumbung beras plus angka kemiskinan paling rendah di Sulsel, juga mampu mendongkrak angka pendapatan per kapita masyarakat Sidrap.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sidrap, ternyta untuk akhir 2017, Sidrao mencatatkan peningkatan pendapatan per kapita sebesar Rp40.393.000 juta per tahun. Dengan angka tersebut, maka jika dirata-ratakan tiap penduduk di Sidrap kini memiliki pendapatan sebesar Rp3.366.000 per bulan.
Kepala BPS Sidrap, Misbahuddin, Kamis (4/6/2018) mengatakan, kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, tahun 2016 yakni sebesar Rp37,38 juta.
“Ini fantastis karena berdasarkan RPJMD Sidrap, pendapatan per kapita pada 2018 ini itu dipatok Rp30 juta. Ini sudah melebihi atau sudah sur plus Rp 10 juta lebih,” ujar Misbahuddin.
Sekadar diketahui, pendapatan perkapita penduduk Sidrap sejak 2009 di tangan Bupati Sidrap RMS terus mengalami peningkatan.
Untuk 2009 pendapat per kapita Sidrap Rp 11.660.748, 2010 naik menjadi Rp12.387.000, 2011 menjadi Rp15.350.300, 2012 menjadi Rp17.777.949. Lalu pada tahun 2013 naik menjadi Rp19.916.530.
Dan pada tahun 2014, itu naik drastis menjadi Rp 30 juta lebih. 2015 menjadi Rp35 juta dan Rp 37 juta pada 2016. “Selanjutnya data terbaru 2017, pendapatan per kapita Sidrap mencapai Rp40,393 juta,” ujar Misbahuddin.
Peningkatan pendapatan per kapita Sidrap ini mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Betapa tidak pemerataan pembangunan dan pendapatan sangat jelas. Hal ini diperkuat dengan tingkat gini ratio atau ketimpangan sosial ekonomi di Sidrap sangat rendah.
Bupati Sidrap H Rusdi Masse mengatakan, semua ini terjadi karena komitmen pemerintah dalam merealisasikan program pro rakyat. Belanja pembangunan lebih tinggi dibanding dengan belanja rutin. “Ketimpangan hidup di kota dan pedesaan juga tidak ada semua rata. Jadi memang gini ratio kita di Sidrap rendah,” ujar RMS.
Dibandingkan dengan kabupten lain, seperti Gowa, Bantaeng, Barru dan lain lain masih di bawah angka Ro 40 juta. (*/ajp)