AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan, menyampaikan edaran yang ditujukan kepada seluruh Pengurus Wilayah, Kabupaten/Kota NU, Pimpinan Badan Otonom dan Lembaga serta seluruh masyarakat dalam rangka menyikapi fenomena Tahun Baru Masehi 2018.
Surat Edaran ini ditandatangani Rais Syuriyah NU Sulsel KH. M. Sanusi Baco dan Ketua Tanfidziyah NU Sulsel H. Iskandar Idy, Jum’at 29 Desember 2017.
“Mencermati proses perputaran waktu, sehingga kita akan memasuki Tahun Baru 2018 Masehi sebagai momen yang tepat untuk melakukan intropeksi (muhasabah) baik secara pribadi maupun secara jamaah (institusional). Dan marilah kita semua bertekad untuk meningkatkan amar ma’ruf dan mencegah berbagai bentuk kemungkaran dalam kehidupab masyarakat,” tegas Rais Syuriyah NU Sulsel KH. M. Sanusi Baco.
Ia juga mengimbau agar perayaan masuknya tahun baru Masehi 2018 tidak dirayakan secara berlebihan dan tidak menyalahi tuntunan syariah Islam dan kultur Ahlusunnah wal jamaah Annahdliah melalui kegiatan/acara yang positif dan bermanfaat serta sedapat mungkin tidak menimbulkan kemudlaratan bagi masyarakat dan umat.
Menurutnya, suasana berkehidupan yang damai, tertib, dan toleran yang telah berlangsung sepanjang tahun sebelumnya, agar dapat lebih ditingkatkan lagi pada tahun 2018 dan seterusnya.
Sehingga, lanjutnya, kebersamaan, persatuan, dan saling bahu membahu antar sesama warga Negara dan antar sesama umat beragama tetap terjaga dan menjadi tanggung jawab semua untuk menjaga dan memeliharanya.
Point keempat yang ditekankan adalah, momentum tahun baru Masehi 2018 ini, NU Sulsel mengajak seluruh umat Islam khususnya jamaah Nahdlatu Ulama untuk terus menumbuhkan nasionalisme dan bersama-sama mencegah radikalisme, intoleransi, kriminilitas, dan sikap meremehkan serta menolak ideologi Negara Pancasila dan Negara Kesatuan Reoublik Indonesia (NKRI). (sli/ajp)