AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Pompa air sangat efektif untuk pengairan sawah terutama untuk daerah yang ketersediaan air tidak tercukupi sepanjang tahun.
Akan tetapi penggunakan pompa air juga mempunyai dampak ekonomi terhadap petani, karena petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian bahan bakar dan sewa pompa air tersebut.
Dengan dasar itu, sejumlah petani dan tim SAR, yang dikomandoi langsung H Syaharuddin Alrif merancang suatu alat yang dapat menjadi pompa air tanpa harus mengeluarkan biaya dalam penggunaannya.
Di sisi lain, sawah sebagai salah satu lahan terbuka, memberikan perpindahan udara yang cukup untuk membantu terjadinya angin. Angin jika dimanfaatkan secara tepat bisa dijadikan sebagai energi alternatif penggerak pompa air.
“Kami sedang ujicoba pompanisasi tenaga angin. Ini untuk menyiasati lahan tadah hujan dan mengurangi biaya penggunakan bahan bakar seperti bensin dan elpiji,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu, Rabu sore, (30/10) di Desa Akakae.
Ia berharap, petani Sidrap dan Sulsel pada umumnya bisa terus berinovasi dan menciptakan alat yang membantu produksi pertanian.
“Semoga cara ini bisa menjadi alternatif dan bisa dicontoh secara menyeluruh. Ini bisa efektif untuk lahan tadah hujan,” tandas Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel itu. (spa)