AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Banyaknya proyek fisik yang digenjot pemerintah di Kota Parepare, nyatanya tidak berpengaruh banyak bagi kehidupan buruh bangunan. Hal tersebut diakui tokoh masyarakat LemoE, Abdul Hamid, disela dialog FAS di LemoE Bacukiki, beberapa waktu lalu.
“Warga disini, kalau bukan petani, ya buruh bangunan. Pekerja kasar. Tapi belakangan ini pekerjaannya makin berkurang,” kata Hamid.
Dia mengaku heran karena proyek fisik di daerah kota sangat banyak. Namun sangat sedikit diantaranya yang dikerjakan pekerja lokal. Hal ini diadukan sebagian besar buruh bangunan yang rerata tinggal di LemoE.
“Makanya kami sangat senang dengan komitmen FAS memberdayakan pekerja lokal. Kami yang sudah dari dulu jadi loyalis FAS, tau persis bahwa beliau orang yang tidak akan ingkar janji. Tau engka toddo’na (orang yang punya komitmen, red),” pujinya.
FAS sendiri, dalam setiap kampanye-nya baik dialog maupun blusukan selalu menegaskan bahwa orang Parepare-lah yang paling berhak menikmati hasil dan proses pembangunan. Dia memastikan, dalam setiap investasi, perusahaan, dan pekerjaan fisik agar melibatkan setidaknya 70 persen tenaga lokal.
“Ini agar warga kita punya pekerjaan, penghasilan. Jangan seperti saat ini, kita hanya menonton warga luar daerah mengerjakan proyek yang dibiayai pakai uang kita,” tandas FAS. (rls/ajp)