AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan sekaligus merespons tantangan perubahan iklim, Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menggagas kolaborasi dengan kelompok tani “Tuju Wali-Wali” di Desa Damai, Kecamatan Wattang Sidenreng, melalui pembangunan demplot budidaya cabai berbasis irigasi tetes.
Demplot ini menggunakan varietas lokal unggulan, Cabai Salo Dua, yang telah terbukti adaptif terhadap kondisi agroklimat Sidrap. Selain menjadi percontohan penerapan teknologi hemat air, demplot ini juga difungsikan sebagai wahana edukatif bagi petani dan mahasiswa untuk mengenal lebih dekat praktik pertanian berkelanjutan.
Koordinator kegiatan, Trisnawaty AR., S.P., M.Si., menjelaskan bahwa irigasi tetes dipilih karena keunggulannya dalam efisiensi penggunaan air dan peningkatan produktivitas, terutama di tengah pola curah hujan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim. “Teknologi ini sangat relevan untuk kondisi saat ini. Kami berharap sistem ini bisa diadopsi secara luas oleh petani,” ujarnya.
Ketua kelompok tani “Tuju Wali-Wali”, Jaya, menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. “Kami merasa terbantu dan bangga bisa bekerja sama dengan kampus. Semoga hasilnya membawa manfaat besar bagi petani lain juga,” katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Kampus Berdampak, program pengabdian masyarakat UMS Rappang yang bertujuan menjembatani dunia akademik dan masyarakat dalam menghadirkan solusi nyata bagi sektor pertanian. Melalui sinergi ini, diharapkan terwujud pertanian cerdas iklim (climate-smart agriculture) di Kabupaten Sidenreng Rappang. (asp)