Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Kabar Utama · 13 Apr 2019 10:30 WITA ·

Ratusan Massa Mengamuk di Kantor KPU Sidrap


 Ratusan Massa Mengamuk di Kantor KPU Sidrap Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Ratusan massa mengamuk di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap di Jalan Ressang Nomor 8 Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sabtu (13/4/2019).

Ratusan massa ini mengamuk karena mereka tidak terima dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU Sidrap. Berdasarkan pantauan, ratusan massa bergerak menuju KPU Sidrap. Sesampainya di sana, ratusan massa dan melempari aparat kepolisian.

Petugas yang berjaga pun tak tinggal diam. Melihat kondisi yang semakin ricuh, aparat kepolisian untuk mengurai massa. Namun, massa tak kunjung bubar. Akhirnya pihak kepolisian melerai massa menggunakan water Canon dan satu unit mobil Pemadam Kebakaran hingga Massa Bubar.

Kejadian tersebut bukan sesungguhnya melainkan ini simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) yang dilakukan tim gabungan Polres Sidrap, TNI dan Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran.

Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono, mengatakan pelaksanaan simulasi dan teknis penangkapan pelaku ini berjalan dengan baik. Menurutnya, Teknis dan taktik sudah sesuai dengan SOP dan peraturan Kapolri.

“Ini modal awal kami dalam rangka melakukan pengamanan tahapan pemilu, khusunya tahapan inti yaitu pemungutan dan penghitungan suara, 17 April mendatang. Di mana titik krusial dalam potensi gangguan ini, ada pada tanggal 17 April nanti,” kata Budi usai peragaan sispamkota di halaman Kantor KPU Sidrap

Dengan simulasi ini, kata dia, pihaknya sudah bisa mengetahui dan menganalisa bahwa anggota sudah menguasai teknik dan taktik. Aksi ini juga sudah dianggap professional serta terampil.

Sementara itu, untuk permasalahan terkait tempat pemungutan suara (TPS) yaitu satu personel mengawasi 3 hingga 4 TPS yang dibantu oleh Linmas menjadi tantangan pengamanan. Karena, dalam pemungutan dan penghitungan suara akan memakan waktu lama sehingga terkadang membuat petugas kelelahan dan dalam fase ini, terkadang terjadi kerawanan dalam pemilihan umum.

“Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara memakan waktu cukup lama. Sehingga mengandung kerawanan,” terangnya.

Selain itu, Budi juga menghimbau kepada seluruh masyarakat dan anggota Polri untuk bersama-sama menciptakan kondisi Pemilu 2019 yang aman, damai dan kondusif. (asp/ajp)

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD

17 Desember 2024 - 14:20 WITA

Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar

17 Desember 2024 - 13:52 WITA

Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

9 Desember 2024 - 14:01 WITA

Sekprov Sulsel Pastikan Seleksi PPPK Bersih dan Lancar

9 Desember 2024 - 13:40 WITA

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.