AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Pedagang Pasar Lawawoi, mengeluhkan penurunan jumlah pembeli setelah terjadi relokasi pedagang pasar ke eks Terminal Lawawoi.
Kondisi ini terungkap saat legislator Partai Nasdem, H Bahrul Appas melakukan kunjungan di lokasi Pasar Lawawoi, Selasa (2/2).
Pedagang Pasar Lawawoi, dipindahkan sejak 3 bulan lalu ke eks terminal Lawawoi. Namun, hingga saat ini, belum terlihat upaya pemerintah untuk menata pasar lama. Pemkab hanya membangun beberapa kios di depan pasar lama.
Kondisi pedagang semakin sulit, setelah lokasi pasar saat ini, tidak refresentatif alias tidak tertata dengan baik. Belum lagi, iuran yang dibebankan kepada pedagang dengan alasan perbaikan kios.
“Kita disuruh pindah, tapi kok membiayai sendiri kios jualan, bahkan kami yang beli timbunan. Belum lagi, pasar semakin sepi pembeli,” keluh seorang pedagang.
Para pedagang mengatakan, jika kondisi ini terus terjadi, kemungkinan pendapatan mereka akan semakin menurun . Merekapun mengharapkan pemerintah segera bisa mengembalikan situasi seperti hari- hari sebelumnya.
Dari pantauan di lapangan, Pasar Tradisional Lawawoi yang dipindahkan ke eks Terminal, yang disebut adalah lahan milik Pemprov Sulsel, tidak tertata dengan baik. Pedagang tidak berkelompok sesuai dagangan, dan masih berebut lahan strategis.
Diduga juga, ada kelompok tertentu yang memonopoli kios dan lokasi jualan, biaya kios pun dikenakan tidak seragam dan pilih kasih, sehingga berpotensi membuat konflik internal pedagang.
Usai menerima keluhan pedagang, anhgota Komisi II DPRD Sidrap, H Bahrul Appas mengaku akan berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Ini memang masih banyak harus dibenahi. Seperti relokasi dengan alasan yang tidak, status lahan yang digunakan, hingga penataan pedagang. Termasuk kontribusi PADnya,” ujarnya. (asp)