AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Jumlah angka kematian unggas itik dan ayam terus bertambah. Data terakhir, jumlah kumulatif kematian unggas sejak Februari – April sudah mencapai 6.000-an.
Fenomena ini, membuat Gubernur Sulsel, melalui Kadis Peternakan Sulsel, Ir Abdul Azis harus turun bersama Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros untuk mengambil sample darah untuk dilakukan uji laboratorium.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulsel, Azis Zainuddin mengaku harus turun memantau kondisi peternak, akibat dugaan mewabahnya Avian Influenza (AI) berupa virus flu burung jenis H5N1.
Rabu, (15/4/2020), memantau sejumlah lokasi peternakan di daerah Sidrap. Ia didampingi tim dari provinsi menemui sejumlah peternak guna mengetahui kondisi dan perkembangan ternak mereka
“Dari hasil temuan kami, ribuan ternak yang mati didaerah ini dapat dipastikan terserang virus H5N1,” ujar Azis saat temui peternak ayam ras dan peternak itik di Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap.
Penyemprotan Desinfektan
Dihadapan peternak, Azis menghimbau agar tetap mematuhi prosedur dalam memelihara ternak peliharaan, seperti intens melakukan penyemprotan disinfektan dan rajin melakukan pembersihan kandang.
“Janganki malu melaporkan kalau ada kelainan yang dialami ternaknya. Dari pada banyak ayam yang mati, sebaiknya rasa malu itu dibuang jauh-jauh untuk mencegah kerugian yang lebih besar,” pesan Azis.
Pada kesempatan tersebut, Kadisnak Azis juga menyerahkan bantuan cairan disifektan kepada peternak untuk melakukan penyemprotan di didalam kandang dan sekitarnya, serta memberikan himbauan untuk terus menjaga penyebaran virus corona (Covid 19) yang saat ini sedang mewabah. (spa)