MANTAN Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ditunjuk sebagai Menteri Pertanian, di kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf Amin.
Ketua DPP Nasdem itu, mendapat tugas dan tanggung jawab untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Pengalaman SYL selaku Gubernur 10 tahun di propinsi pemasok stok pangan Nasional bisa menjadi alasan Presiden Jokowi memasukkan nama SYL dalam kabinet.
Di Politik, SYL adalah tokoh politik Sulsel yang pernah memimpin DPD I Golkar Sulsel. Ia kemudian didepak Ketua Umum Setya Novanto dan digantikan Nurdin Halid.
Ketua DPW Nasdem Sulsel, H Rusdi Masse (RMS), kemudian mengajak sang komandan bergabung di partai besutan Surya Paloh.
“Bukan hanya Nasdem yang menginginkan Pak SYL, tapi terbukti Indonesia juga membutuhkan,” ujar RMS saat pertama kali SYL dipanggil ke Istana.
Baik SYL, maupun RMS adalah dua tokoh Sulsel yang selalu menyita perhatian. Hubungan keduanya bukan hanya sebatas ‘satu kelas’ di internal partai Nasdem, tapi seperti kakak adik, murid dan guru yang saling mensupport.
SYL pernah menjabat ketua Golkar Sulsel, RMS menjabat Ketua Golkar Sidrap. SYL adalah Gubernur Sulsel 2 periode. Pun demikian, RMS pernah menjabat Bupati Sidrap 2 periode.
Kini, 2 politisi berdarah Sidrap itu berada di level yang sama. Tokoh Nasional. Syahrul di kabinet, dan Rusdi Masse di senayan. Murid dan guru, kakak dan adik kini kembali mengepakkan sayap. Dalam kelas yang berbeda. Eksekutif dan Legislatif.
Masyarakat Sulsel tentu berharap, kolaborasi SYL dan RMS di pentas Nasional membawa angin segar bagi bangsa, khususnya Sulsel agar tetap menjadi daerah terkemuka, dan tetap menjadi andalan Indonesia sebagai stok pangan Nasional. Semoga…(*)