AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Kepedulian MDMC kota Parepare sebagai bentuk tanggung jawab berupa sosial dan wujud kepedulian dalam jangka panjang. Rencananya, melalui Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR), MDMC kan memberikan beasiswa untuk anak-anak korban Gempa Bumi di tiga desa terpencil di Mamuju, Sulbar.
Wakil Rektor III UMPAR Hamsyah, ST. MT. yang juga Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mengatakan,
akses ke tiga desa terisolir yang dimaksud sangat sulit dan masih tertutup longsor. Desa yang dimaksud adalah Desa Kopeang, Desa Bela dan Dusun Ulu Taan. Ketiganya berada di Kecamatan Tapalang, Mamuju Sulbar.
Hamsyah mengatakan, UMPAR memiliki fasilitas belajar mengajar yang sangat memadai, serta memiliki reputasi bagus di level nasional maupun tingkat Sulawesi.
“Dengan mengajak siswa-siswi korban gempa bumi untuk berkuliah di UMPAR, kami targetkan kelak muncul generasi cerdas dari tiga desa terpencil ini untuk membangun desanya agar maju dan berkembang,” lanjutnya.
WR III berkunjung ke dusun Ulu Taan membawa bantuan kemanusiaan yang difasilitasi oleh Syariah ADIRA Finance kota Parepare, bersama kota Parepare Mapala Salawat dan HW UMPAR. MDMC Parepare di nahkodai Oleh Bapak Hamsyah, ST, MT,
Di dusun Ulu Taan, Hamsyah dan bersama tim bergabung di posko kemanusiaan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) di dusun Ulu Taan.
Dusun Ulu Taan, desa Bela dan desa Kopeang merupakan desa yang didampingi MDMC bersama tim SARMMI selama operasi kemanusiaan di Sulawesi Barat.
Hamsyah yang juga pengurus pusat SARMMI mengaku memfokuskan pada pendampingan desa terpencil, terjauh dan terisolir. Hamsyah sangat luwes bergaul dengan warga segala tingkatan usia yang belum dihampiri pendidikan modern.
Saat relawan dan warga desa gotong royong menggergaji pohon-pohon besar yang merupakan material longsor yang menutupi badan jalan, Hamsyah juga ikut kerja bakti, menggergaji dari pagi hingga gotong royong usai hingga hari beranjak gelap.
Warga desa pasti tak ada yang tahu, jika lelaki yang lengkap dengan helm standar SAR yang berpeluh-peluh karena memotong pohon dengan gergaji mesin itu, adalah pejabat penting di UMPAR.
Tak hanya itu Hamsyah juga mendatangi shelter bantuan yang dibangun oleh SARMMI bersama tim relawan Batara Guru Luwu Utara.
Padahal, dari posko kemanusiaan di Ulu Taan ke shelter bantuan di tepi sungai Taupe, harus ditempuh 2 jam berjalan kaki melintasi jalan longsor yang sangat berbahaya kita mengetahui bersama totalitas Hamsyah di desa terpencil,
Ketua Umum SARMMI, Adry Hendra Febriansyah saat dihubungi melalui selulernya di Jakarta menyampaikan
sangat kagum apa yang dilakukan WR III Umpar yang juga Ketua MDMC Parepare, Hamsyah, ST, MT.
“Ini sangat luar biasa apa yang diperbuat beliau, masyarakat jadi tahu jika tokoh muda Muhammadiyah berani memasuki daerah yang sangat berbahaya di lokasi bencana gempa bumi Ini sebagai panutan sangat baik untuk masyarakat Sulselbar untuk kita ikuti,” pujinya.
Ketua PDM Parepare, Prof. Dr. Drs. Amaluddin, M. Hum saat dihubungi selulernya menyampaikan, Muhammadiyah kini sudah menyiapkan tim relawan khusus untuk bencana alam apabila terjadi bencana alam di Sulselbar. Tim Mummadiyah yang dimaksud yakni MDMC.
“Mereka ini kita sudah kami bekali berupa keterampilan ilmu tentang SAR dan harapan kami kepada warga yang mendapatkan musibah gempa bumi di Sulbar untuk tetap bersabar apa yang sudah di berikan bantuan dari Syariah Adira Finance kota Parepare, yang dibawah langsung oleh tim MDMC Parepare, ini bisa meringakan beban warga terkena musibah gempa di Sulbar,” harap Prof Amaluddin. (isk)