AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Fasilitas Pemkab Sidrap, berupa truk tangki milik Pemadam Kebakaran akhir-akhir ini ‘nyambi’ sebagai penjual air. Padahal, ini tidak diperbolehkan.
Beberapa hari terakhir, mobil tangki milik Pemadam Kebakaran Pemkab Sidrap terlihat wara wiri melayani permintaan air ke warga.
Seperti yang terlihat di Empagae, Kamis (24/1/2019). Satu unit mobil Damkar terlihat melayani permintaan air untuk kebutuhan pengecoran. Bahkan mobil pemadam ini parkir beberapa jam di lokasi.
Melihat kejadian ini warga yang menyaksikan kejadian itu menjadi khawatir. Seperti yang disampaikan warga Empagae, Agus.
Agus yang melihat mobil pemadam parkir dan melayani permintaan air warga mengakui jika hal itu tidak semestinya.
“Saya heran kok ada mobil pemadam yang jual air ke warga. Harusnya mereka stand by saja. Apalagi saat ini cuaca buruk dengan intensitas angin yang cukup kencang. Kalau begini kan jika ada kebakaran pasti telat lagi,” keluh Agus.
Agus mengakui jika selama ini jika ada kebakaran pemadam kadang terlambat mungkin penyebabnya karena tidak stand by.
“Miris memang kalau mobil pemadam yang menjual air. Karena musibah kebakaran itu kan tidak diminta-minta dan tidak ada yang tau kapan terjadi. Bayangkan kalau ada kebakaran sementara mobil sedang melayani permintaan air. Kan bisa bahaya. Kan bukan tugasnya Layani permintaan air warga. Ada PDAM yang punya tugas itu,” ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun dari warga, untuk satu tangki biasanya mereka membayar 200 ribu sampai 250 ribu rupiah.
Ironisnya, Kabid Damkar Dinas Satpol PP dan Damkar, Harifuddin yang dikonfirmasi terkait itu, mengaku mengetahui aktivitas ‘bisnis air’, meski tahu jika itu tak diperbolehkan.
“Memang, Damkar sebenarnya tidak boleh melayani permintaan air warga. Itu tugas tangki PDAM. Tapi, mobil PDAM rusak dan permintaan pelayanan air dari masyarakat banyak, mau tidak mau kita harus terjun,” tuturnya.
Namun begitu, ia membantah jika pihaknya menjual air ke warga seharga Rp200 hingga Rp250 ribu itu sebenarnya tidak benar.
“Kami tidak menjual air. Kalau ada uang, itu hanya inisiatif dan ucapan terima kasih warga yang dibantu memberikan uang transportasi dan BBM untuk anggota Pemadam Kebakaran,” dalihnya.
Iapun mengaku tetap memerintahkan kepada petugas untuk menghentikan segera pelayanan air ke warga jika ada peristiwa kebakaran. (spa)