Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Kabar Utama · 8 Mei 2018 15:25 WITA ·

Wakapolri Ancam Copot Kapolda hingga ‘Telanjangi’ Polisi yang Terima Pungli


 Wakapolri Ancam Copot Kapolda hingga ‘Telanjangi’ Polisi yang Terima Pungli Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, JAKARTA — Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin memastikan pihaknya akan menindak tegas oknum polisi yang melakukan pungutan liar terhadap sopir truk di jalanan.

Pimpinan kepolisian di daerah pun akan diminta pertanggungjawaban jika gagal mengawasi bawahannya. Wakapolri meminta para sopir untuk tidak ragu merekam apabila ada oknum polisi yang memeras mereka.

“Saya langsung pecat. Begitu ada videonya benar, kita pecat hari itu. ‘Telanjangin’ dia. Keras sekali kita,” kata Syafruddin di Istana Kepresidenan, Jakarta, yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/5/2018).

Syafruddin menanggapi keluhan yang disampaikan para sopir truk kepada Presiden Joko Widodo. Para sopir truk mengeluhkan banyaknya pungutan liar yang dilakukan preman hingga oknum polisi dan petugas dinas perhubungan.

Menurut para sopir, polisi biasanya melakukan pungli karena kapasitas truk yang kelebihan muatan. Padahal, sopir truk merasa tidak ada aturan yang jelas soal batas maksimal muatan yang bisa diangkut.

Syafruddin mengaku heran apabila benar ada polisi yang masih memungut dari sopir truk. Padahal, remunerasi polisi sudah cukup besar. Oleh karena itu, sanksi pemecatan akan langsung diberikan kepada polisi yang masih melakukan pungli.

Bahkan, sanksi tak hanya dikenakan pada oknum polisi yang melakukan pungli, namun bisa juga kepada Kapolda setempat. Sebab, Kapolda dinilai gagal melakukan pengawasan terhadap anak buahnya. “Kapoldanya kita copot. Saya enggak main-main kalau saya,” ujarnya.

Syafruddin mencontohkan, Brigadir Jenderal I Ketut Argawa dicopot dari jabatan Kapolda Sulawesi Tengah pada April lalu. Menurut dia, pencopotan itu terjadi karena Ketut gagal mengawasi anak buahnya saat penggusuran lahan warga di Tanjung Luwuk, Kabupaten Banggai.

Akibatnya, penggusuran itu berlangsung kisruh. “Kapolda Sulteng kita copot gara-gara pembersihan kasus di Banggai,” kata Syafruddin.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku kaget mendengar keluhan dari sopir truk soal banyaknya pungli di jalan. Sebab, selama ini ia tidak mendapat laporan dari bawahannya terkait banyaknya pungutan liar terhadap sopir truk.

“Saya kan dengarnya sedikit, ternyata setelah bertanya kepada para pengemudi, para sopir, ternyata sangat banyaknya, kaget dong,” kata Jokowi kepada wartawan usai pertemuan itu.

Jokowi meminta Menteri Perhubungan Budi Karya dan Wakapolri Syafruddin yang hadir dalam pertemuan itu untuk segera menindaklanjuti keluhan yang disampaikan para sopir truk.

Ia meminta preman-preman yang selama ini memalak sopir truk untuk ditindak. Begitu pula apabila ada oknum polisi atau petugas dinas perhubungan yang bermain. “Disikat semuanya,” tegas Jokowi. (*/ajp)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD

17 Desember 2024 - 14:20 WITA

Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar

17 Desember 2024 - 13:52 WITA

Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

9 Desember 2024 - 14:01 WITA

Sekprov Sulsel Pastikan Seleksi PPPK Bersih dan Lancar

9 Desember 2024 - 13:40 WITA

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.