AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap untuk menghapus BPJS gratis untuk 113 ribu warga Sidrap per 1 Januari 2019 tampaknya berbuntut panjang.
Sejumlah warga Sidrap yang mendatangi puskesmas mengamuk karena saat menyerahkan kartu BPJS nya, ditolak di puskesmas dan minta dibayar.
Kejadian tersebut, serta merta membuat Pemkab Sidrap Panik. Melalui undangan tertutup Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf mengundang sejumlah kepala OPD Sidrap untuk rapat tertutup.
Kepanikan Pemkab Sidrap ini wajar, karena sejumlah puskesmas ada warga mengamuk karena ditolak BPJS nya.
“Ini yang harus diantisipasi. Banyak laporan yang masuk ke saya bahwa warga mengamuk di puskesmas. Ini harus dicarikan solusi,” ujar salah satu pejabat Pemkab Sidrap dalam gelar rapat tertutup Pemkab Sidrap, Jumat (4/1/2019) di Kompleks Gabungan SKPD Sidrap.
Rapat tersebut dipimpin langsung Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf bersama Sekda Sidrap Sudirman Bungi.
Hadir dalam rapat tersebut sejumlah camat, Kepala Dinas Kominfo Sidrap Ir Kandacong, dan sejumlah Kabag Sekretariat Pemkab Sidrap.
Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf tampaknya tak bisa memberikan ide atau solusi yang terbaik untuk mengatasi penghapusan BPJS gratis tersebut. Justru Yusuf Mahmud ‘melempar’ solusi ke dalam rapat tersebut, untuk memgambil sikap mana yang terbaik.
Untuk sementara, Pemkab Sidrap baru akan melakukan pendataan masyarakat yang layak menerima BPJS Gratis berdasarkan status ekonominya. (*/spa)