AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — 7 Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Enrekang meluncurkan 7 Inovasi Proyek Perubahan. Inovasi tersebut merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II angkatan X 2022 Puslitbang KMP LAN RI.
Launching berlangsung di Alun-alun Lapangan Abu Bakar Lambogo Batili Enrekang, Senin, (3/10/2022).
Acara dihadiri Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Asman, dan Sekda Enrekang H. Baba. Jajaran 7 OPD juga hadir dengan kostum dan yel-yel masing masing.
Kepala Bank BPD Sulselbar Enrekang Andi Muh Reza juga hadir bersama jajaran.
Yang menarik saat acara ini, sebelumnya berlangsung sangat formal. Bupati kemudian mengambil mic dan mengajak semua kepala OPD beserta Wabup dan Sekda, naik di panggung.
Setiap kepala OPD diminta memaparkan inovasinya masing masing 2 menit, disertai dukungan dan yel-yel dari jajaran. Wabup dan Sekda memberikan tanggapan.
Acara kemudian berlanjut lebih santai, cair dan ceria. Bupati lalu menabuh genderang 7 kali tanda diluncurkannya 7 Inovasi tersebut.
Inovasi tersebut yakni; Siparalluan oleh Zulkarnain Kara selaku Kadis Sosial, Granat 815 oleh Kadis Perpustakaan Dadang Sumarna, Simpelji Besti oleh Muhammad Hidjaz Gaffar selaku Kepala Bapenda.
Selanjutnya, Solata APIP oleh Kepala Inspektorat Asrul Lode, Penangkis Ta oleh Kadis Kesehatan Sutrisno, Langit Maspul oleh Kepala Bappeda Syamsuddin, dan Go Mitra oleh Kepala BKAD Permadi Hasan.
Bupati mengharapkan inovasi-inovasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan dan pembangunan daerah.
“Kita ingin inovasinya benar-benar bisa diaplikasikan, bukan sekadar memenuhi syarat Latpim. Sehingga membantu terwujudnya visi misi Enrekang Emas Religius Berkelanjutan,” urai MB.
Hal senada ditegaskan Sekda H. Baba. Ia mengingatkan, inovasi itu jangan berakhir sebagai sekadar prasyarat dalam latpim. Ia ingin memastikan semua proyek perubahan ini bisa dijalankan.
“Maka dari itu, harus ada regulasi yg mengatur soal implementasi aplikasi ini. Apalagi, Inovasi terbaik akan diseleksi tingkat nasional. Jika menang, akan diterapkan di seluruh Indonesia,” urai H. Baba.
Berikut beberapa gambaran inovasi proyek perubahan yang baru diluncurkan:
Inovasi Simpelji Besti memudahkan masyarakat mendaftar, lapor, cek tagihan. Serta bayar pajak dan retribusi melalui aplikasi ini. “Kalau dulu sulit, sekarang simpel ji besti,” demikian taglinenya.
Inovasi Penangkis Ta merupakan akronim Penanggulangan Krisis Kesehatan Tingkat Kecamatan. Lewat inovasi ini, Dinkes membentuk tim penanggulangan krisis kesehatan di tingkat kecamatan. Ini bisa diakses lewat aplikasi.
Kadis Kesehatan Sutrisno bahkan memimpin langsung simulasi penerapan inovasi Penangkis Ta. Simulasi tetap dilaksanakan meski hujan deras mengguyur Lapangan Abu Bakar Lambogo.
Sementara Langit Maspul merupakan Layanan Digital Implementasi Sistem perencanaan pembangunan menuju perencanaan yang berkualitas.
Lewat layanan ini, alokasi proyek bisa diakses oleh desa ketika menyusun perencanaan. Data sektoral bisa diakses baik OPD maupun desa dan dokumen perencanaan bisa diakses dengan mudah.
Granat 815 akronim dari Gerakan Peningkatan Minat Baca Berbasis Inklusi Sosial. Dadang Sumarna sempat memaparkan 3 dari 8 program inovasi ini, yakni Membaca 15 menit sebelum belajar, Kampung Literasi dan Gempur Pustaka. (*)