Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Ajatappareng · 19 Apr 2018 18:00 WITA ·

PT Asuransi Jasindo Sosialisasikan Kartu Tani dan Asuransi Usaha Tani di Sidrap


 PT Asuransi Jasindo Sosialisasikan Kartu Tani dan Asuransi Usaha Tani di Sidrap Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP –Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Sidrap bersama PT Asuransi Jasindo melakukan sosialisasi terkait Kartu Tani dan Asuransi Usaha Tani, di kediaman H Ahdin, Ketua Kelompok Tani (Poktan) di Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe

Kapala Seksi Pupuk dan Alsinta Distan Sidrap, Muh Fitrah, Kamis (19/4/2018) mengatakan, program Kartu Tani merupakan program nasional melalui serangkaian proses verifikasi sehingga subsidi pemerintah kepada masyarakat petani tidak akan nyasar.

Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, petani terlebih dahulu harus terdaftar dalam Poktan dan harus memiliki kartu tani melalui aplikasi E-RDKK untuk memasuki sistem yang berkaitan dengan program kartu tani.

“Untuk lebih jelasnya, para petani yang berminat mendapatkan kartu tani, harus banyak berkoordinasi dengan Poktannya untuk mengetahui beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” ujar Fitrah.

Sementara Pihak PT Asuransi Jasindo, Girindra Anggoro mengatakan program pemerintah melalui Kementan merupakan upaya perlindungan bagi petani padi, baik sebagai pemilik maupun sebagai penggarap yang mengalami gagal panen atau Puso agar mendapat jaminan modal biaya tanam kembali untuk program tanam berikutnya.

Adapun klaim asuransi yang akan dibayar, lanjut Girindra, yaitu, kerusakan fisik atau kerugian pada tanaman padi yang disebabkan bencana banjir, kekeringan, orgasme pengganggu tumbuhan, hama tanaman dan penyakit tanaman.

Untuk angsuran asuransinya, sambung Girindra, petani yang mempunyai luas 1 Ha, akan dikenakan biaya sebesar Rp. 36.000 permusim tanam, dan petani cuma membayar premi sebesar 20 persen sedangkan 80 persennya disubsidi oleh pemerintah.

Sementara nilai penggantian yang didapatkan oleh petani apabila mengalami gagal panen dari salah satu item, mendapat penggantian biaya tanam kembali sebesar Rp. 6.000.000 atau di hitung secara prorata sesuai luas lahan yg di daftarkan atau persentase kerusakan. (asp/ajp)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Lawan Potensi Intimidasi dan Kecurangan, Tim Hukum SAR KANAAH Bentuk Satgas

24 November 2024 - 16:35 WITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Enrekang dinobatkan sebagai Pemenang Inovasi Layanan Digital Terbaik Tahun 2024

7 November 2024 - 13:15 WITA

Kaesang Pangarep Ajak Milenial Sidrap Dukung Pasangan SAR-Kanaah Demi Sidrap Lebih Maju

30 Oktober 2024 - 10:42 WITA

RAMAH” Siap Hadapi Debat Pertama Pilkada Enrekang

27 Oktober 2024 - 11:07 WITA

Sitti Rabiah Baba Dilantik Jadi Bunda Forum Anak Massenrempulu

23 Oktober 2024 - 10:01 WITA

Trending di Advertorial

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.