Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 12 Okt 2018 14:12 WITA ·

Puluhan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik ikuti Pelatihan PHPA


 Puluhan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik ikuti Pelatihan PHPA Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Dalam rangka mendukung percepatan Sekolah Madrasah dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak menuju Sekolah Ramah Anak, maka beberapa Sekolah di Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan untuk menjadi percontohan di Setiap Kabupaten atau Kota.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan, melaksanakan Pelatihan PHPA menuju Sekolah Ramah Anak,yang digelar di Hotel Bukit Kenari, Jumat (12/10/2018).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Parepare, yang dihadiri Kepala Dinas P3A Provinsi Sulawesi Selatan, serta Puluhan peserta Kepala Sekolah serta Tenaga Pendidik dari 2 kabupaten, Yakni Kabupaten Barru dan Kabupaten Pinrang.

Kepala Dinas P3A Kota Parepare Abd.Latif, dalam sambutannya menekankan pentingnya sekolah menjadi Sekolah Ramah Anak, karena sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Untuk itu, Anak-anak perlu merasa nyaman dan aman selama berada di Sekolah, dan hal ini yang perlu dipahami oleh semua Guru-guru Sekolah,” katanya.

Sementara salah satu pemateri pada kesempata tersebut, yaitu Kepala Bidang PHPA Dinas P3A Provinsi Sulawesi Selatan Nur Anty, menyampaikan peran Dan Fungsi Sekolah Ramah Anak.

Selain metode dan guru, Nur Anty juga menuturkan, dalam membimbing anak calon orang tua juga perlu dilatih. Mereka harus diajarkan bagaimana menjadi ayah dan ibu, sehingga mengajarkan anak dengan kekuatan cinta dan kedisiplinan.

“Bagaimana menegakkan disiplin kepada Anak, bukan Hukuman. Jadi kita akan menegakkan disiplin supaya perilaku anak berkembang dan tidak tergantung pada otoritas,” jelasnya.

Lanjut Nur Anty, Semua Sekolah boleh saja memiliki peran Sekolah Ramah Anak, nanti kita liat di tingkatan berapa dan yang mana sudah dipenuhi dari Sekolah tersebut,” kata Nur Anty.

Kepala Sekolah dan Guru yang mengikuti pelatihan ini, dapat menerapkan ilmu yang didapat dan menjadikan sekolah mereka menjadi Sekolah Ramah Anak, yang senantiasa memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak-anak di Sekolah. (ant/ajp)

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Lawan Potensi Intimidasi dan Kecurangan, Tim Hukum SAR KANAAH Bentuk Satgas

24 November 2024 - 16:35 WITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Enrekang dinobatkan sebagai Pemenang Inovasi Layanan Digital Terbaik Tahun 2024

7 November 2024 - 13:15 WITA

Kaesang Pangarep Ajak Milenial Sidrap Dukung Pasangan SAR-Kanaah Demi Sidrap Lebih Maju

30 Oktober 2024 - 10:42 WITA

RAMAH” Siap Hadapi Debat Pertama Pilkada Enrekang

27 Oktober 2024 - 11:07 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.