Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Ajatappareng · 7 Des 2018 13:48 WITA ·

Komisioner KPU Enrekang Jadi Narasumber Hakordia 2018


 Komisioner KPU Enrekang Jadi Narasumber Hakordia 2018 Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Berdemokrasi tanpa korupsi menjadi materi komisioner KPU Enrekang, Rahmawati Karim saat menjadi narasumber dalam acara talkshow kekuatan perempuan inspirasi perubahan dalam rangka peringatan hari antikorupsi sedunia (hakordia) tahun 2018, Jumat, (7/12/2018)

Digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Kegiatan yang berlangsung Rabu (5/12/2018) di Hotel Bidakara Jakarta Selatan dihadiri langsung Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Menteri Agama Lukman Hakim turut hadir di acara itu.

Rahmawati Karim mengakui jika potensi penyalugunaan kewenangan dalam proses tahapan pemilu sangat besar. Pasalnya tak jarang intervensi kepentingan elite menjadikan salah satu penyebab proses tahapan tidak berjalan secara normatif.

“Potensi penyalahgunaan kewenangan sangat besar dalam pengolahan pemilu. Intervensi terhadap penyelenggaraan yang kerap menjadikan proses tidak berjalan normal,” kata Rahma sapaan akrab Rahmawati Karim sembari mengatakan jika intervensi akan terabaikan jika penyelenggaranya berintegritas.

Lanjutnya, tapi kuncinya ada sama penyelenggaranya. Apapun yang terjadi, jika penyelenggara berintegritas, maka proses tetap berjalan normal,” jelasnya.

Namun tidak hanya penyelenggara yang berintegritas lanjutnya, terpenting peserta atau calon juga berintegritas. “Peserta yang tidak berintegritas itulah yang melakukan intervensi ke penyelenggara dan pemilih dengan berbagai cara.

Motifnya mulai dari tukar sembako dengan suara pemilih hingga suap terhadap penyelenggara. Termasuk gratifikasi yang terjadi,” kata Rahma.

Tapi kata dia lagi, penyelenggara pemilu terpenting berintegritas untuk melahirkan proses demokrasi yang berkualitas. Pasalnya penyelenggara pemilu yang bersentuhan langsung baik peserta maupun pemilih.

“Sehingga membangun karakter penyelenggara salah satu upayah dalam rangka mencegah penyalahgunaan jabatan yang tidak hanya soal uang namun terpenting pada kebijakan,” ungkap Rahma.

Pemilu yang berintegritas ini tidak cukup dengan peserta dan penyelenggaranya berintegritas. Pemilih juga harus berintegritas. Menolak perilaku koruptif yang banyak terjadi di lingkungannya dalam masa kampanye apalagi menjelang pemungutan suara.

“Tidak sedikit janji-janji atau politik uang yang beredar lingkungan kadang juga dikemas dalam bingkisan sembako atau terselubung dalam bantuan sosial menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mencegahnya,” tutupnya. (asr/ajp)

Artikel ini telah dibaca 125 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Lawan Potensi Intimidasi dan Kecurangan, Tim Hukum SAR KANAAH Bentuk Satgas

24 November 2024 - 16:35 WITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Enrekang dinobatkan sebagai Pemenang Inovasi Layanan Digital Terbaik Tahun 2024

7 November 2024 - 13:15 WITA

Kaesang Pangarep Ajak Milenial Sidrap Dukung Pasangan SAR-Kanaah Demi Sidrap Lebih Maju

30 Oktober 2024 - 10:42 WITA

RAMAH” Siap Hadapi Debat Pertama Pilkada Enrekang

27 Oktober 2024 - 11:07 WITA

Sitti Rabiah Baba Dilantik Jadi Bunda Forum Anak Massenrempulu

23 Oktober 2024 - 10:01 WITA

Trending di Advertorial

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.