AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG,– Komisi pemilihan Umum ( KPU ) Enrekang bersama PPDI Enrekang menggelar sosialisasi “KPU Sahabat Kelompok Disabilitas” di setiap kecamatan Enrekang, Senin (17/12/2018).
Ketua Pengurua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Enrekang, Faluphy Mahmud menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud eksistensi para penyandang Disabiltas untuk berkompetensi dalam kehidupan bermasyarakat, tanpa melihat kekurangan dirinya.
“Jika yang tadinya dianggap sebelah mata, ternyata kemampuan Disabilitas tak boleh dianggap remeh, meskipun fisiknya tidak sempurna, namun kendati mampu memperlihatkan kemampuan dirinya dalam mengembangkan potensi yang ada,” katanya.
Mereka, lanjut pria yang akrab disapa Lutfi ini, juga bisa memberikan dampak positif terhadap publik dengan rasa percaya diri mengembangkan kreatifitas yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi para penyandang cacat, apalagi dalam hal membantu Pemerintah membangun program nasional, disfabel ikut berpatisipasi mendukung program kerja daerah.
“Jangan berkecil hati dengan kondisi fisik, karena uletnya para disfabel mampu membuahkan karya cipta dan karsa lewat pemikirannya, sehingga mereka bisa membangun ekonomi kerakyatan melalui berbagai usaha baik home industri maupun berbentuk kerajinan tangan yang notabene dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah, akal dan pengetahuan yang Allah berikan suatu rahmat yang patut di syukuri bahwa para disfabel bisa seperti masyarakat biasa yang punya keinginan membangun ekonominya serta membantu pemerintah daerah dalam mensukseskan programnya,” ungkap Lufty.
Komisioner KPU Enrekang Devisi sosialisasi dan SDM, Usman Abdullah, berkomentar bahwa sudah saatnya disabilitas mengangkat harkat dan martabatnya pada semua peranan kehidupan masyarakat, saat ini KPU akan memberikan ruang bagi penyandang cacat baik sebagai pemilih maupun pelaksana.
“Kita harap, mereka berkontribusi di Pemilu 2019. Apakah nantinya sebagai PPK, KPPS, maupun relawan yang dilaksanakan KPU Enrekang, dan Masyarakat begitu mengapresiasi keberadaan disfabel ini,” ujarnya. (asr/ajp)