Menu

Mode Gelap
PJ Sekda Sidrap Himbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrim Korwil FPII Pinrang Terima SK, Dihadiri Kadis Kominfo-Sandi di Pantai Wisata  Ammani Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap?

Ragam · 10 Jan 2019 18:28 WITA ·

Siap-Siap, PKL Tanggul Mata Allo akan Direlokasi ke ‘SWISS’


 Siap-Siap, PKL Tanggul Mata Allo akan Direlokasi ke ‘SWISS’ Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Pancai Tanabungawalie di sepanjang Tanggul Mata Allo, Enrekang rencananya akan direlokasi ke kawasan pinggiran Sungai Saddang yang populer disebut ‘SWISS’

‘SWISS’ atau Sekitar Wilayah Sungai Saddang, awalnya merupakan lokasi wisata alternatif di Enrekang yang menyajikan pemandangan arus aliran Sungai Saddang.

Tak hanya pedagang yang berada di tanggul Mata Allo, Pemkab Enrekang juga berencana merelokasi seluruh PKL yang berjualan sepanjang jalan poros Kota Enrekang.

Pihak Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Enrekang, melalui Kasi Kemitraan dan Promosi, Marliani, Kamis (10/1/2019) mengatakan pihaknya sementara melakukan pendataan PKL yang masih aktif berdagang.

Termasuk, untuk berbeda pedagang yang berada di ruas jalan poros Kota Enrekang juga didata dan ditertibkan.

Sekadar diketahui, awalnya ada sekitar 50 PKL yang berada di kawasan tanggul Mata Allo, namun yang kini beraktivitas hanya tersisa sekira 13 pedagang.

Rahmat, salah seorang warga Enrekang merespon penataan PKL di Enrekang. Namun, kata dia, jika tujuannya untuk menghidupkan kawasan ‘SWISS’ sebagai objek wisata lokal, maka masih banyak yang harus dibenahi.

“Saat ini, kondisi di Tanggul SWISS, masih rusak. Jalan berlubang dan becek saat hujan masih mengganggu pengendara. Belum lagi, belum adanya penerangan yang memadai,” ujarnya.

Sebab, kata dia, jangan sampai upaya relokasi ini justru akan berdampak negatif terhadap pendapatan pedagang. “Intinya, jangan sampai justru merugikan pedagang, sebagai penggerak roda perekonomian,” tandasnya. (asr/ajp)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW

17 April 2024 - 15:34 WITA

Rasakan Sensasinya, Nasi Goreng ‘Lupa Mantan’ di Jln Singa, Pangkajene

1 Januari 2024 - 16:13 WITA

Gula Tappo, Produk Andalan Kecamatan Pitu Riase Tampil di Pameran UMKM

7 November 2023 - 19:47 WITA

Ayo ke Desa Leppangeng, Punya Destinasi Wisata Alam Menarik

26 Oktober 2023 - 12:59 WITA

Jembatan Pelangi Lagading, Destinasi yang Menawarkan Keindahan

4 Oktober 2023 - 20:32 WITA

Meriah, Pembukaan MAFEST 2023 di Alun-alun Alla Enrekang

30 September 2023 - 14:04 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.