Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 20 Sep 2021 19:37 WITA ·

Harga Telur Anjlok, Pemkab Sidrap Bahas Pasar Induk Telur


 Harga Telur Anjlok, Pemkab Sidrap Bahas Pasar Induk Telur Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Turunnya harga telur padahal harga pakan tinggi, membuat perunggasan nasional tak terkecuali di Kabupaten Sidrap, dalam kondisi mencemaskan.

Mencari solusi atas hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidrap melakukan rapat koordinasi dipimpin Wakil Bupati, H. Mahmud Yusuf, Senin (20/9/2021),

Rapat dihadiri Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Ahmad Dollah, Kadis Kominfo, H. Bachtiar, Kabag Perekonomian H. Sudarmin, Kabid Pembibitan dan Kesehatan Hewan Disnakkan, Amiruddin, dan Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan, H. Muhammad Zainal.

Turut hadir, perwakilan peternak dan pedagang dalam rapat di ruang kerja Wakil Bupati, Lantai II Kantor Bupati Sidrap.

Mahmud Yusuf mengatakan, keresahan peternak akibat kodisi peternakan saat ini harus dicarikan solusi dan langkah-langkah stategis.

“Karenanya, kami memanggil OPD terkait termasuk perwakilan peternak dan pedagang dalam rapat ini, untuk merumuskan solusi permasalahan ini,” ujar Mahmud.

Salah satu solusi diutarakan dalam rapat tersebut, yaitu memfungsikan pasar induk telur di mana di dalamnya terdapat pihak pemerintah, asosiasi, pedagang, dan peternak sehingga informasi harga telur menjadi jelas.

“Nanti Dinas Perdagangan dan Dinas Kominfo duduk bersama dalam penyampaian informasi harga telur ke publik. Ini penting menghindari informasi-informasi tidak jelas yang beredar utamanya di media sosial,” kata Mahmud.

Mahmud juga berharap, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Dinas Pertanian untuk menyampaikan data yang real agar solusi nantinya lebih akurat.

Kuota Kebutuhan Jagung
Terkait kebutuhan jagung, Kadis Perdagangan Sidrap, Ahmad Dollah menyebut, langkah yang bisa ditempuh adalah menghitung kebutuhan jagung per bulan, selanjutnya dikirim ke Kementerian Perekonomian.

“Saran dari Staf Ahli Kementerian Perdagangan, dihitung dulu jumlah ternak, peternak, dan kebutuhan jagung, kemudian menyurat ke pusat. Nanti Bulog akan menyalurkan melalui koperasi yang bermitra, selanjunya disebar merata ke peternak,” terang Ahmad.

Dalam kesempatan itu, Ahmad juga memaparkan, salah satu penghambat pemasaran telur saat ini adalah adanya stok telur yang melimpah dari Jawa Timur. “Menurut konsumen, telur dari Jawa Timur disukai karena lebih tahan lama dibanding telur dari Sulawesi,” bebernya.

Mahmud Yusuf sendiri menilai, salah satu penyebab telur itu terkesan tidak tahan lama karena yang dikirim ke luar daerah tersebut, telur yang sudah lama.

“Ditambah proses pengiriman yang makan waktu lama. Sementara telur dari Jawa baru-baru semua,” tandasnya. (asp)

Artikel ini telah dibaca 223 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati Sidrap Imbau Warga Waspadai Bahaya Listrik Setelah Kebakaran Rumah

24 Desember 2024 - 13:13 WITA

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Trending di Olahraga

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.