AJATAPPARENG.ONLINE, MAKASSAR, — Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi membuka secara resmi acara Forum Grup Discussion (FGD) yang diadakan Skill Development Center (SDC) Kota Makassar, Selasa (28/9/2021).
Kegiatan ini mengangkat tema “peran dunia usaha dan industri dalam pemgembangan dunia usaha dan industri dalam pengembangan industri unggul menuju kota Makassar dua kali tambah baik”.
Karenanya, Fatma mengatakan untuk memperkuat daya saing tenaga kerja diperlukan kerja sama lintas sektoral baik di tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota, sehingga kebijakan Skill Development Center (SDC) merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan.
“Permasalahan utama yang terjadi dalam dunia ketenagakerjaan kita adalah tidak terjadinya link and match dunia pendidikan dengan dunia industri dan permasalahan pelatihan yang tidak terstandarisasi,” ucap mantan anggota DPR RI itu.
Oleh sebab itu, kata dia, SDC hadir sebagai solusi kolaborasi, koordinasi dan sinkronisasi yang melibatkan 4 (empat) unsur ABCG sebagai pelaku utama yakni unsur Academic atau lembaga pendidikan dan pelatihan (SMK/BLK/LPK/Politeknik/Universitas), unsur Business atau dunia usaha dan industri, unsur Community (Masyarakat/Asosiasi) dan unsur Government atau pemerintah daerah.
Unsur inilah yang akan berkoordinasi mengatasi masalah utama ketenagakerjaan di daerah antara lain mismatch dalam penyiapan kompetensi tenaga kerja serta keterbatasan kapasitas pelatihan dan sertifikasi yang berdampak pada rendahnya daya saing dan tingginya angka pengangguran.
Program SDC dirancang untuk dapat melaksanakan lima fungsi yaitu: pelatihan, pemagangan, uji kompetensi, sertifikasi, dan penempatan angkatan kerja.
Di tahun 2021, SDC Kota Makassar berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja Makassar telah mengadapakan Pelatihan Berbasis Kompetensi dan telah melatih 632 peserta warga Kota Makassar dalam 18 program pelatihan.
“Kota Makassar juga membutuhkan ribuan tenaga terampil dalam sektor konstruksi seperti kelistrikan, welding, sektor pariwisata seperti tour guide, barista, sektor retail dan industri pengolahan seperti rumput laut dan yang sedang trend komoditas porang. Kami berharap selain mereka diserap oleh dunia usaha juga mampu menjadi wirausaha mandiri,” harap Fatma.
Fatma juga menyebutkan ada satu program terbaru yakni MAVEC (Makassar Economic Virtual Center) untuk menjadikan Kota Makassar menjadi central hub dan etalase pertumbuhan ekonomi digital sebagai Supermall Virtual bagi produk Kota makassar dengan coverage pasar seluruh dunia. (wan)