Menu

Mode Gelap
Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap? TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare? Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW

Ajatappareng · 18 Des 2021 10:16 WITA ·

MB-Asman Hadiri Maccera Manurung Desa Pasang


 Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Wabup, Asman saat menghadiri acara Maccera Manurung di Desa Pasang, Jumat (17/12/2021). Perbesar

Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Wabup, Asman saat menghadiri acara Maccera Manurung di Desa Pasang, Jumat (17/12/2021).

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Wabup Asman menghadiri acara Maccera Manurung di Desa Pasang, Kecamatan Maiwa, Jumat (17/12/2021).

Turut hadir mendampingi bupati dan wabup, para tokoh adat, sejumlah pejabat, jajaran camat dan kades.

Ritual adat ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun. Biasanya seusai panen.

“Ritual adat Maccera Manurung adalah tradisi budaya kuno yang ada di Desa Pasang yang harus kita lestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya kita,” kata Bupati.

Bupati juga menegaskan keberpihakan pemerintahan MB-Asman, yang pro terhadap masyarakat adat.

“Jangan pernah ragukan komitmen kami dalam memperhatikan masyarakat adat. Bahkan kita sudah punya Perda khusus tentang perlindungan masyarakat adat,” tegas MB.

Sementara itu, Wabup Asman mengutip pesan-pesan tokoh adat yang harus selalu diingat masyarakat. Ia menjelaskan setidaknya ada 3 hikmah yang bisa diambil dari acara yang kerap menarik perhatian wisatawan ini.

“Pertama, perbaiki hubungan dengan sang pencipta, kedua, perbaiki hubungan antar sesama manusia, dan ketiga, perbaiki hubungan antara kita dengan alam semesta,” urai Asman.

Ketiga pesan leluhur ini tidak hanya diterapkan dalam upacara adat ini. Tetapi juga harus dipegang sebagai prinsip hidup, jika ingin selamat dunia akhirat.

Maccera Manurung diisi dengan sejumlah kegiatan adat. Dengan acara utama yakni menyembelih binatang untuk dipersembahkan bagi penguasa alam semesta. Salah satu yang juga menarik adalah tradisi Maddoa, yakni berayun menggunakan ayunan setinggi sekitar 20 meter. (*)

Artikel ini telah dibaca 178 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg

28 April 2024 - 11:04 WITA

Tak Cukup 24 Jam, Personil Polsek Panca Rijang Ungkap Kasus Penganiayaan

26 April 2024 - 21:23 WITA

Puncak Bila, Wisata Kaya Wahana dengan Harga Terjangkau

25 April 2024 - 15:15 WITA

UPT SMPN 1 Wattang Pulu Tuan Rumah Kegiatan MKKS SMP

25 April 2024 - 10:29 WITA

Polres Sidrap Gelar Press Release Pengungkapan Kasus Bulan April 2024

24 April 2024 - 10:16 WITA

Angkut 17 Jeriken BBM, Grand Max Ludes Terbakar di SPBU Tanete

23 April 2024 - 18:36 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.