Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Kabar Utama · 25 Feb 2020 21:53 WITA ·

Aan, Bocah Asal Bapangi Rela jadi Buruh untuk Hidupi Keluarga


 Aan, Bocah Asal Bapangi Rela jadi Buruh untuk Hidupi Keluarga Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Usia kanak-kanak pada umumnya dihabiskan dengan bermain. Namun hal ini tidak berlaku bagi Aan Nur Pratama, bocah 12 tahun asal Desa Bapangi, kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap , Sulawesi Selatan.

Sejak 5 tahun terakhir, bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD 5 Wanio ini, harus menjadi tulang pungung keluarga dengan menjadi buruh batu bata menggantikan peran ayahnya yang lumpuh setelah mengalami kecelakaan kerja.

Tak hanya berjuang mencari nafkah, Aan juga harus merawat ayahnya yang lumpuh, nenek buyut yang dipasung dalam rumah lantaran sudah renta, serta neneknya yang juga penyandang disabilitas.

Tanggung jawab berat ini harus diemban Aan setelah sang ibu meninggalkan ayahnya yang lumpuh akibat mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai buruh batu bata.

“Bulan April, ini sudah 6 tahun lamanya saya menderita lumpuh, saat kerja angkat bata, papan tempat saya berpijak, patah sehingga saya jatuh ke lubang dan tertimpa batu bata, sejak itu saya tidak bisa berjalan. Dokter bilang tulang belakang saya patah, tidak berapa lama istri meninggalkan saya bersama Aan,” kenang Bakri, ayah Aan di rumahnya, Selasa (25/2/2020).

Bakri pun mengaku sedih melihat sang anak harus menggantikan perannya sebagai tulang punggung keluarga.

“Saya sedih pak, namun dia adalah anak berbakti, tidak pernah sekalipun mengeluh ,”ungkapnya.

Upah Rp20-30 Ribu

Sepulang sekolah, Aan harus bergegas menuju ke tempatnya bekerja sebagai buruh batu bata yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki.

Satu demi satu batu bata yang telah dicetak di tempatnya dibolak-balik agar cepat kering, pekerjaan ini telah dilakoninya sejak 5 tahun yang lalu.

Dalam sehari, Aan mengaku bisa mendapatkan uang antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.

“Ndak capek, karena selalu ingat bapak yang sakit, saya mau cari uang untuk bapak, dan nenek, juga untuk beli obatnya,” katanya polos.

Ancu, majikan batu bata tempat Aan bekerja juga mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami bocah tersebut.

“Harusnya kan usia dia sekarang, dia belajar dan bermain. Saya salut, dia rajin dan pekerja keras, bahkan kalau saya panggil makan , selalu menolak, katanya mau makan sama ayahnya saja di rumah,” sebutnya.

Ancu pun berharap kehidupan Aan bisa diperhatikan oleh pemerintah, agar bocah malang ini bisa menjalani hidup lebih baik.

“Jangankan Aan sebagai buruh, kita pun juga menjalani kehidupan yang sulit, bisnis Batu bata sulit apalagi kalau musim hujan sperti ini,” tandasnya. (spa)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 209 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Ditres Narkoba Polda Sulsel Gagalkan Peredaran Narkoba di Pinrang

2 September 2024 - 15:47 WITA

Partai Non Parlemen Gabung di Koalisi,  Pasangan BLB Optimis Menang di Pilkada Pinrang

26 Agustus 2024 - 23:20 WITA

Anak Jalanan mulai Resahkan Pedagang di  Lapangan Lasinrang Park Pinrang

16 Juli 2024 - 21:16 WITA

NasDem Paketkan ASS – Fatmawati Rusdi di Pilgub 2024

26 Mei 2024 - 18:47 WITA

NasDem Bakal Usung Paket Irwan Hamid – Sudirman Bungi di Pilkada Pinrang

19 Mei 2024 - 19:28 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.