AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Jembatan penghubung antara Desa Bulucenran Kecamatan Pituriawa dan Mampise Desa Betao Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap hanyut terbawah arus Air, Jumat (3/5/2024).
Hal itu disampaikan langsung salah satu Tokoh Masyarakat Bulucenrana, Umar Manong melalui siaran langsung media sosial Facebook. Menurutnya, jembatan yang hanyut ini, merupakan penghubung beberapa desa, yakni Desa Bulucenrana, Desa Betao, Betao Riase, dan Desa Tana Toro.
“Jadi kami berharap kepada seluruh warga Pituriawa khususnya di Tanru Tedong, Belawa tetap Waspada. Dikhawatirkan jembatan BuluCenrana yang hanyut ini berdampak pada jembatan yang ada di Tanru Tedong mengingat Debit Air semakin meningkat,” ucap Umar Manong.
Umar Manong menambahkan bahwa kondisi saat ini Debit Air semakin meningkat, kini warga yang berada di sekitaran sungai Bulucenrana mulai mengungsi memindahkan barangnya ketempat yang lebih aman.
Terpisah Tokoh Masyarakat Bola Bulu, Andi Mustakim menyampaikan bahwa jembatan gantung penghubung antara Desa Bulu Cenrana dan Desa Bola Bulu rusak parah akibat arus air yang semakin keras ditambah dengan kayu besar yang hanyut menabrak Jembatan Gantung Bulucenrana sehingga mengakibatkan jembatan tersebut rusak parah.
“Besar kemungkinan jika arus air semakin keras, jembatan gantung ini akan hanyut juga, jadi diharapkan seluruh masyarakat agar tetap waspada,” tutup Andi Mustakim. (asp)