AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Kecamatan Pitu Riase ternyata memiliki budaya unik yang dilaksanakan sekali tiap bulannya. Budaya yang dimaksud adalah Coffee break setiap selesai upacara integrasi nasional tingkat Kecamatan Pitu Riase.
Hal itu diakui Camat Pitu Riase, Abbas Aras. Saat memimpin rapat Coffee break tersebut, Abbas mengatakan kegiatan Coffee break memang sudah menjadi budaya di Kecamatan selama ini, terutama sejak ia memimpin di Kecamatan Pitu Riase.
“Ini sudah kegiatan rutin kita dan sudah membudaya. Kebetulan setiap pelaksanaan upacara integrasi semua komponen hadir, mulai kepala sekolah, dan semua komponen ASN, unsur TNI dan Polri hadir. Jadi ini kita manfaatkan untuk merekatkan silaturrahmi lintas instansi, “jelas Abbas.
Rapat Coffee break tersebut memang dihadiri lintas instansi, mulai kepala sekolah, pegawai kesehatan, pegawai dari Kementerian Agama, pegawai Kecamatan, Sekdes terutama dari unsur TNI dan Polri. Kapolsek Pitu Riase, Iptu Sudirman hadir dalam Coffee break tersebut.
Yang lebih unik lagi dalam Coffee break peserta disiapkan konsumsi 1 butir telur dan kopi untuk setiap peserta. “Konsumsinya satu gelas kopi dan 1 butir telur. Ini untuk kesehatan,” katanya.
Dalam Coffee break tersebut dibahas berbagai permasalahan yang ada di Kecamatan Pitu Riase, mulai masalah pelayanan, baik pelayanan kesehatan, pendidikan, pajak dan berbagai masalah lainnya.
” Pertemuan ini selain menjadi ajang silaturahmi juga untuk saling berkoordinasi antar lintas instansi, sehingga bisa bekerja sama untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara Kapolsek Pitu Riase Iptu Sudirman dalam kesempatan itu berharap bisa bekerja sama dengan pihak sekolah di wilayah Pitu Riase untuk mengaktifkan sosialisasi terkait masalah narkoba dan bahaya berkendara untuk anak-anak di bawah umur. “Saya siap diundang oleh pihak sekolah,” tandasnya.
Dalam rapat tersebut juga diserahkan bantuan Al Quran dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan. (rls)