Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Ajatappareng · 16 Des 2021 11:09 WITA ·

Di Tengah Gempuran Teknologi, Tradisi ‘Mappalili’ tetap Dilestarikan


 Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang Perbesar

Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang

AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Mengawali kegiatan turun sawah, para petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Mappalili merupakan salah satu tradisi yang secara turun-temurun tetap dilestarikan hingga saat ini.

Kegiatan ini diyakini oleh petani sebagai doa, karena didalamnya memiliki makna pengharapan yang luar biasa terutama dalam hal keselamatan berusahan tani dan harapan hasil panen yang melimpah.

Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang yang menghadiri acara Mappalili di Desa Patobong mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memiliki makna filosofi yang dalam, selain sebagai doa, didalamnya juga terbentuk jiwa kegotong-royongan yang kuat diantara para petani.

“Kearifan lokal seperti ini harus kita rawat karena didalamnya ada semangat kegotongroyongan yang terbina dengan baik, kegiatan usahatani padi sangat membutuhkan kebersamaan, kesepakatan dari para petani khusunya dalam menentukan jadwal tanam, pembersihan saluran, pemberantasan hama pra tanam terutama tikus dan pengendalian hama penyakit, hal yang demikian sangat menentukan keberhasilan kita semua,” tutur Kadis Pertanian.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tradisi ini berisi tentang pedoman. Mulai dari proses pelaksanaan mappalili yang harus didahulukan sebelum menanam padi serta kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.

Tradisi Mappalili dipimpin oleh “dulung” atau pemimpin adat yang biasa memimpin doa. Kegiatan diawali dengan penggunaan alat bajak sawah mengelilingi areal sawah. Beberapa sesajen juga disediakan dalam acara ini.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Penyuluhan, Sukur Tanri, BPP, PPL, POPT, unsur pemerintah setempat, dan pengurus kelompok tani. (jp)

Artikel ini telah dibaca 355 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Pemda Pinrang Gelar Sosialisasi Anti Korupsi Dihadiri Kepsek Se-Kabupaten Pinrang

19 Desember 2024 - 13:19 WITA

Dukung Pemberantasan Narkoba, Polres Pinrang Gelar Pemusnahan Barang Bukti

5 Desember 2024 - 22:00 WITA

Pj. Bupati Pinrang Pimpin Rapat Kordinasi Forkopimda, Deteksi Dini Bahas Ancaman Pasca Pilkada

4 Desember 2024 - 12:11 WITA

KPU Pinrang Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Perhitungan Suara Pilgub dan Pilbup Tingkat Kabupaten

3 Desember 2024 - 11:58 WITA

Dukung Penuh Hari Guru Nasional, Pemda Pinrang Gelar Audens Dengan PGRI Pinrang

29 November 2024 - 15:49 WITA

Trending di Pinrang

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.